Selasa, 02 Maret 2010

Memberi

Alkisah, ada dua binatang yang berteman akrab sejak kecil, yaitu si ayam dan si babi. Mereka selalu berjalan berdua kemanapun mereka pergi. Pada suatu hari, ketika mereka berjalan melewati hutan belantara yang jauh dari keramaian kota , mereka menemukan seorang laki-laki yang hampir mati.

Si ayam berkata :

"Eh, bie! Lihat tuh! Kayaknya ada orang sedang berbaring didepan!"

Si babi :

"Iya, yam! Gue juga liat. Kayaknya dia sedang sekarat. Yuk kita deketin."

Mereka melihat dari dekat, dan laki-laki itu dengan lemah berkata :

"Tolong aku, aku lapar dan tidak punya makanan"

Lalu si ayam berkata kepada babi :

"Eh, kasihan deh. Bie, yuk kita tolong dia."

Sahut si babi :

"Tapi gimana yam? Kita kan nggak bawa bekal apa-apa ?"

Si ayam berkata :

"Ya sudah, apa yang ada pada diri kita saja kita olah menjadi makanan, setuju?"

Si babi mengangguk :

"Baiklah, kalau itu bisa menyelamatkan nyawa orang itu, saya bersedia."

Singkat cerita, mereka masing-masing memberikan bagian diri mereka, mengolahnya menjadi makanan dan memberikan kepada laki-laki tersebut. Ia sangat berterimakasih, kesehatannya telah pulih dan ia melanjutkan perjalanannya. Si ayam dan si babi pun melanjutkan perjalanannya berdua.

Si ayam berkata :

"Senang yach, rasanya, kita bisa menjadi berguna untuk orang lain...."

Si babi membalas :

"Iya sih, aku juga senang. Tapi kamu jalannya jangan cepat-cepat yam, aku tadi memberikan satu kakiku untuk menjadi makanannya, kamu sih enak, bisa bertelur.... "

Teman-teman hari ini kita belajar satu hal : dua tipe dalam memberi, yaitu memberi dalam kelimpahan dan memberi dalam kekurangan. Memang baik memberi dari kelimpahan kita, tapi alangkah indahnya memberi dari kekurangan kita.

Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya. LUKAS 21:4

BE THE BEST FOR CHRIST..
YOU ARE NOT ALONE…

Tetaplah BAHAGIA.. TetaplahSEMANGAT. .
Tetap TEGAR.. Tetap TABAH..
Dan tetaplah SABAR..

Tuhan Yesus memberkati..


But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Senin, 01 Maret 2010

Perpuluhan Rockefeller

Ayat Bacaan : Imamat 27:30;
Maleakhi 3:10.

John Rockefeller mengajarkan sesuatu tentang perpuluhan. Ia membayar
perpuluhan dan ia melihat bahwa apa yang sudah dia berikan kepada Tuhan kemudian kembali lagi kepadanya. Ia bahkan menerima lebih banyak dari pada yang sudah diberikannya.

Ketika masih anak-anak dia mulai bekerja untuk membantu Ibunya
menopang kebutuhan keluarga. Gaji pertama yang diterimanya adalah $150
per-Minggu. Pada minggu pertama setelah ia menerima gaji tersebut ia
membawa pulang uangnya kerumah dan menyerahkannya kepada ibunya.

Setelah menerima uang tersebut Ibunya berkata,
"Saya akan sangat bahagia jika engkau membayar perpuluhan kepada Tuhan dari gaji yang engkau dapat ini".

Rockefeller yang masih anak anak menuruti perkataan Ibunya. Ia membayar perpuluhan dari gajinya. Sejak saat itu ia setia membayar perpuluhan.

Apa yang ingin ia katakan adalah,
"Jika saya tidak membayar perpuluhan dari gaji saya dulu yaitu $15, saya tidak akan bisa membayar perpuluhan dari $1.000.000 pertama yang saya peroleh
selanjutnya."

Ajarilah anak anak anda sejak masih kecil untuk membayar perpuluhan
dan mereka akan bertumbuh dalam kesetiaan dan ketaatan kepada Tuhan
didalam memberikan apa yang seharusnya mereka berikan kepada-NYA. Maka anda akan melihat mereka akan menjadi anak anak yang diberkati dan berhasil dalam hidupnya.

Ada orang yang mengatakan bahwa memberi perpuluhan adalah kewajiban
orang kaya saja.

Tetapi sekumpulan nama-nama seperti: Mr.Crowell (pendiri
perusahan Quaker Oats), Mr.Colgate (pendiri Colgate soaps), Mr. Matthias Baldwin (pendiri Baldwin Locomotive Industry) dan masih banyak lagi nama orang-orang yang memberi perpuluhan dan mereka berhasil didalam kehidupan serta bisnisnya.

Mereka ini sudah belajar membayar
perpuluhan bukan ketika mereka telah menjadi kaya dan berhasil tetapi ketika mereka masih miskin.

Anda tidak diajarkan menyogok Tuhan dengan perpuluhan demi untuk memperoleh hasil yang lebih banyak atau untuk memperoleh keberhasilan tetapi itu merupakan kewajiban yang harus anda lakukan karena perpuluhan adalah milik Tuhan.

Dan karena ketaatan anda didalam
memberikan apa yang menjadi hak Tuhan, Anda akan melihat bahwa Tuhan
tidak pernah mengingkari janji-janjiNYA. Tuhan sanggup memelihara orang-orang yang taat kepadaNYA dan IA tidak akan pernah mempermalukan mereka.

Bukankah IA telah berjanji,

"Bawalah seluruh persembahan
persepuluhan itu kedalam rumah perbendaharan, supaya ada persediaan
makanan dirumah-KU dan ujilah AKU, firman TUHAN semesta alam, apakah
aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan
berkat kepadamu sampai berkelimpahan" (Maleakhi 3:10).

Belajarlah dari orang-orang yang telah berhasil karena ketaatan mereka mengembalikan milik Tuhan.

DOA: Tuhan Engkau telah memberkatiku dan semua yang aku peroleh adalah pemberianMU. Dalam nama Yesus aku berdoa. Amin

Sumber : Renungan Manna Sorgawi,

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Wanita dan Pria

​Wanita adalah:

1. Orang yang akan mendampingimu seumur hidup.

2. Orang yang akan melahirkan anak-anakmu. . Walau dengan penuh rasa sakit.

3. ‎ Orang yang merawatmu sampai tua.

4. Orang yang akan merawatmu pada saat kau sakit.

5. Orang yang akan selalu mendukung walau kau gagal berpuluh-puluh bahkan beratus-ratus kali.

6. Orang yang memberikan hidupnya untukmu. Bahkan ia membuang egonya demi bersamamu. Bahkan saat kau menyakitinya, ia tetap berada disampingmu. .

Sedangkan pria adalah..

1. Orang yang akan menjagamu seumur hidupmu.

2. Orang yang berkorban untukmu.

3. Orang yang menafkahimu.

4. Orang yang merawatmu pada saat kau sakit.

5. Orang yang memelukmu pada saat kau sedih.

6. Orang yang ingin membuatmu bahagia.

Mereka sama berharganya, hanya saja mereka mempunyai perbedaan-perbedaan yang kadang membuat mereka menyakiti satu sama lain, dan itu hanya dapat diatasi dengan pengertian dari kedua belah pihak.

Hidup itu singkat.. Terlalu singkat untuk berbagai pertengkaran. . Mengapa tidak kau bahagiakan saja pasanganmu, dan mengisi hari-hari kalian dengan penuh cinta, dan membuat pasanganmu tersenyum lebih lebar tiap harinya? Bukankah itu lebih baik dan bahagia dibanding saling menyakiti?


But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Allah Ada Disini

Ayat Bacaan : Lukas 4:16-21.

"Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka;" (Mazmur 147:3).

Leslie dan kedua putrinya akan diusir dari rumah mereka. Meskipun Leslie percaya bahwa Allah dapat menolongnya, tetapi Dia sama sekali belum memberikan satu petunjuk pun. Leslie bertanta-tanya, di manakah Allah?

Sembari mengemudi menuju gedung pengadilan, Leslie berdoa meminta campur tangan Allah.

Kemudian ia mendengar sebuah lagu di radio yang menyatakan, "Allah ada di sini! Marilah semua yang patah hatinya bersukacita." Apakah mungkin ini adalah jaminan dari Allah yang begitu ingin didengarnya?

Di ruang pengadilan, Leslie berdiri di hadapan hakim, mendengar keputusannya, dan menandatangani sejumlah dokumen hukum, tetapi Allah belum juga menjawab pergumulannya.

Ketika Leslie berjalan menuju mobilnya, sebuah truk berhenti di dekatnya.

"Bu," kata si pengemudi truk itu.
"Aku mendengar kesaksian ibu di ruang pengadilan dan aku percaya Allah menginginkanku supaya menolong ibu."

Gary pun memberikan bantuannya. Gary menolong Leslie supaya dapat menghubungi seorang wanita dari gereja lokal yang dapat berunding dengan pihak-pihak terkait untuk membalikkan proses sehingga ia dan kedua putrinya dapat tetap tinggal di rumah mereka.

Ketika orang-orang bertanya, "Di manakah Allah?"
Jawabannya, "Allah ada di sini."

Salah satu cara Allah bekerja adalah melalui orang-orang Kristen, seperti Gary, yang meneruskan pekerjaan yang telah dimulai oleh Yesus--menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka (Mzm. 147:3).

Allah ada di sini;
Dia berdiri di sampingmu.
Allah ada di sini;
Dia ingin membimbingmu.
Allah ada di sini dan
Dia akan menolongmu,
Janganlah takut--Allah ada
Di dekatmu. --D. De Haan

Jika kita mengasihi Allah, kita akan melayani sesama.

Bacaan Untuk Setahun:
- Bilangan 26-27
- Markus 8:1-21

Sumber : Santapan Rohani.

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Doa Terburu - Buru

1Petrus 4:7 Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.

Pernahkah kita berdoa dengan terburu-buru? Biasanya para ibu rumah tangga, begitu bangun tidur, berdoa sambil pikiran mengingat segala pekerjaan yang akan dikerjakan.

Atau anak-anak sekolah berdoa sambil pikiran tidak menentu sebab bangunnya kesiangan atau ada ulangan hari itu atau ada PR yang belum sempat dikerjakan semalam, jadi harus datang pagi. Atau bapak-bapak takut terlambat ke kantor.

Bahkan ketika sedang dalam pergumulan atau persoalan berat, kita juga doanya terburu-buru sebab tidak konsentrasi.

Saya juga pernah mengalami hal tersebut.

Apa yang kita dapat dengan cara berdoa seperti itu? Saya tidak dapat apa-apa. Saya juga yakin anda tidak akan mendapatkan apa-apa. Ibaratnya kalau kita pergi ke supermarket dengan terburu-buru belanjanya, maka pasti akan ada saja yang terlupa untuk dibeli. Bahkan kadang-kadang malah lupa apa yang akan kita beli.

Ayat di atas mengingatkan kita, jika kita berdoa, hendaknya dengan hati dan pikiran tenang, terfokus pada Tuhan, kita harus dapat menguasai diri kita sendiri, agar doa kita bukan doa yang sia-sia, bukan doa yang hanya kewajiban setor doa pada Tuhan.

Seperti anak sekolah cuma titip absen sebentar lalu pergi, tidak diam dalam kelas.

Jika dalam doa kita ingin mendapatkan hadirat Tuhan yang luar biasa, maka tenangkan diri kita, berdoa dengan tenang, memuji dan menyembah DIA. Berikan prioritas utama untuk NYA.

TUHAN SELALU MEMBERKATI KITA SEMUA


But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Negotiating Forgiveness

For if you forgive men when they sin against you, your heavenly Father will also forgive you. But if you do not forgive men their sins, your Father will not forgive your sins. Matthew 6:14-15 (NIV)

When it comes to forgiveness, we're tough negotiators. We open with an offer like, "I'll forgive you, if . . . ." Then, we follow with a subtle concession that sounds like a confession: "I can't forgive her until she learns her lesson."

When we think the other side is stonewalling, we take off the gloves: "If I forgive him, he'll just think he got away with it."

We think we're negotiating for God; we think we're negotiating for their souls; we think we're negotiation for justice, when all we're really doing is negotiating for control over the situation.

Truth says we can't conduct these negotiations. We're ambassadors of the King, and we represent, not our own, but the King's intentions as well as his character. The King says forgive and that means we forgive. See the period at the end of the previous sentence? We forgive.

The King's instructions are clear and unambiguous: If you forgive those who sin against you, then the King will forgive you for your sins against him. If you don't forgive those who sin against you, then the King won't forgive you for your sins against him. No room for negotiation there.

Anything else, such as saying, ""I'll forgive him, if . . ." isn't really forgiving; it's just negotiating, and God's court of justice will not recognize contracts made without kingly authority or permission.

The question is not should, if, or can someone be forgiven; the true question is will you make the choice to forgive?

By : Jon Walker

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Yang Terindah

Ayat Bacaan : Wahyu 5:8-14.

"katanya dengan suara nyaring: "Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!""
(Wahyu 5:12).

Saat pertama kali menjadi seorang Kristen dan mulai menghadiri kebaktian di usia 19 tahun, saya langsung menyukai lantunan himne-himne agung tentang iman. Hati saya penuh dengan rasa sukacita dan ucapan syukur ketika kami melantunkan kasih Allah bagi kami di dalam Kristus.

Salah satu himne favorit saya (dari akhir tahun 1600) adalah "Fairest Lord Jesus!" (Tuhanku Yesus). Saya menyukai kesederhanaan melodi dari himne ini dan keagungan-Nya yang ditinggikan melalui untaian kata berikut ini:

Indah t'rang surya, indah sinar bulan,
Alam bintang yang megah;
Jauh lebih indah, Yesus, terang-Mu
Di sorga dan di dunia.
Tuhanku Yesus, Raja alam raya,
Allah dan manusia
Kau kukasihi, kau junjunganku,
Bahagiaku yang baka
(Kidung Jemaat, No. 19)

Anak Allah, yang kita pujikan di dalam kidung ini, datang ke dunia, menjalani hidup yang sempurna, dan menyerahkan diri-Nya bagi kita di atas kayu salib (Luk. 23:33). Dia bangkit dari kubur (Luk. 24:6) dan sekarang duduk di sebelah kanan Allah (Ibr. 1:3).

Suatu hari kelak, kita akan memuji-Nya bersama beribu-ribu laksa dan berseru, "Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!" (Why. 5:13). Mungkin kita akan melantunkan himne "Tuhanku Yesus!" juga.

Sampai saat itu tiba, mari jadikan Yesus sebagai "yang terindah" di atas segala kehidupan pribadi kita dengan mencari hikmat dari firman-Nya dan mengikuti segenap jalan-Nya.

Kita tak kan pernah terlalu berlebihan ketika memuliakan Yesus.

Bacaan Untuk Setahun:
- Bilangan 23-25
- Markus 7:14-37

Sumber : Santapan Rohani.

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)