Minggu, 27 Februari 2011

Angin dan Layang-Layang

Pernahkah Anda bertanya-tanya, mengapa layang-layang bisa terbang?

Karena ada angin dan ia berani melawan angin itu!
Ya, angin membawa layang-layang naik hingga tinggi ke awan. Dan hanya dengan berani melawan angin, maka layang-layang itu bisa terus terbang dengan terarah.
Layang-layang yang mengikuti arah angin adalah layang-layang yang putus, dan akan jatuh.

Kadang kita begitu takut saat angin pencobaan datang menerpa.
Kalau boleh meminta, kita tidak berharap mengalami masalah, kesulitan, dan tekanan hidup. Sebaliknya, kita ingin jalan kita lurus dan mulus.

Bila hidup dihadapkan pada situasi atau keadaan yang sangat menakutkan, tak ada jalan lain kecuali harus memilih.
Apakah kita akan seperti layang-layang yang berani melawan angin, atau mengikuti arus angin saja? Memang yang kedua lebih mudah. Ya, lebih mudah bagi kita untuk menyerah dalam situasi sulit..

Janganlah takut jika hari ini angin yang sepoi-sepoi tiba-tiba menjadi badai.
Tetaplah kuat di dalam Tuhan dan yakinlah bahwa bersama Tuhan kita akan cakap menanggung segala perkara.
Bahkan kita akan mengalami perkara-perkara yang luar biasa bersama Tuhan.
Jangan buru-buru menyalahkan angin besar yang menerpa layang-layang kita, sebab kita justru akan segera melihat awan, langit indah, dan pemandangan menakjubkan..

ANGIN TIDAK PERNAH MENJADI MUSUH LAYANG-LAYANG, ANGIN SELALU MENJADI SAHABAT TERBAIK LAYANG-LAYANG...

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Kamis, 10 Februari 2011

Quote

Berusahalah untuk tetap teguh di kala yang lain rapuh,
Tetap rendah hati di kala yang lain semakin angkuh,
Tetap senyum di kala yang lain cemberut,
Tetap sabar di kala yang lain selalu emosi,
Tetap semangat di kala yang lain mulai putus asa,
Dan..
Tetap mengampuni walaupun rasanya semakin menyakitkan.. Jalani hidup kita bersama Tuhan Yesus :)

♡ ◦°˚G☺d♡Bl姧 U◦°˚♡

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

As You Have Declared

"Now may the Lord's strength be displayed, just as You have declared"(Numbers 14:17, NIV)

Scripture tells us that there is creative power in the words we declare. In the same way that God created the world with His words in Genesis 1, we "create" our own world with our words. We can create an atmosphere of peace, joy, power and love with our words, or we can create an atmosphere of strife, confusion and defeat.

Today, I encourage you to use your words to open the door for God to move by declaring His Word over your life. Declare that His strength is at work in you. Declare that no weapon formed against you is going to prosper. As you declare God's Word over your life, you'll see it come to pass. You'll feel His strength, joy and victory rising up inside of you so that you can embrace the life of blessing He has prepared for you.

A PRAYER FOR TODAY
Father God, I recognize that there is creative power in the words that I speak. Help me, by Your Spirit, to use my words for good. Remind me to always declare Your truth over my life and over the life of others. I bless You today and always. In Jesus' Name. Amen.

— Joel & Victoria Osteen

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Yang Mencari / Berusaha Akan Mendapatkan

Orang yang berjiwa kerdil, saat masalah terjadi, selalu mengeluh, merasa hidup ini berat, dunia tidak adil, bahkan cenderung hanya bisa menyalahkan orang lain.

Tapi orang yang berjiwa besar, tidak akan mengeluh atau menyalahkan orang lain, tapi dia mempunyai spirit yang kuat untuk mengahadapi masalahnya dan berkomitmen untuk mengubah keadaan/nasibnya.

Dari yang berkekurangan menjadi berkelimpahan, dari yang negatif menjaid positif, dari yang miskin produktifitas menjadi maksimal.

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Kemajuan Rohani (For Mature Christian Only)

"Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapaknya, ibunya, istrinya, anak-anaknya, saudarasaudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Siapa saja yang tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku . . . Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku."
Lukas 14:26-27,33

Setiap orang Kristen harus mengalami kemajuan rohani. Apa yang dimaksud dengan kemajuan rohani? Bagaimana baru bisa mengalami kemajuan rohani? Sebenarnya seorang Kristen harus menyatakan keadaan yang bagaimana baru dapat terbilang maju dalam rohaninya? Banyak orang Kristen telah terjebak dengan usahanya harus melakukan ini,harus melakukan itu agar "siapa tahu" ada kebaruan,siapa tahu ada perubahan. Mungkin ini adalah pertanyaan-pertanyaan ataupun konsep teman-teman selama ini. Pertanyaan ini merupakan masalah besar yang tidak mudah dijelaskan dengan sepatah atau dua patah kata saja. Kali ini, walaupun hanya secara ringkas kiranya dapat memberikan gambaran jelas kepada kita agar konsep kita tentang hal ini ada kemajuan sesuai dengan kebenaran Alkitab.

Menurut Alkitab dan pengalaman kaum saleh, kemajuan rohani tak lain adalah makin bertambahnya unsur-unsur Allah di dalam diri kita. Allah itu Roh, jika Roh Allah berdiam di dalam diri kita, maka kita sudah menjadi rohani (Rm. 8:9). Kemajuan rohani berarti unsur-unsur Allah makin bertambah di dalam kita. Misalnya pada saat Anda baru beroleh selamat, unsur Allah yang ada di dalam Anda adalah 100, kini karena rohani Anda mengalami kemajuan, unsur Allah itu bertambah menjadi 200 atau 300. Itulah kemajuan rohani.

Semula, ketika Allah menciptakan manusia, Allah bermaksud menjadikan manusia sebagai wadah-Nya. Tujuan Allah yang kekal ialah ingin menggarapkan diri-Nya ke dalam diri manusia, ingin membaurkan diri-Nya di dalam batin manusia agar Dia dapat memenuhi seluruh batin manusia. Adam dan Hawa gagal justru karena mereka tidak membiarkan Allah mencapai tujuan ini, sebaliknya mereka malah menjauhi Allah. Apakah artinya manusia menjauhi Allah? Itu tak lain ialah dalam batin manusia tidak memberi kedudukan kepada Allah. Apakah pula artinya tidak memberi kedudukan kepada Allah? Itu berarti di dalam batin manusia terdapat suatu benda atau suatu perkara yang telah menduduki manusia itu. Ketika Adam dan Hawa makan buah pohon pengetahuan baik dan jahat, yang menduduki batin mereka bukan firman Allah, melainkan kenikmatan buah itu yaitu bagaimana buah itu sedap dipandang mata dan bagaimana manusia bisa memperoleh hikmat karena buah itu. Semuanya itu telah merebut kedudukan Allah di dalam batin mereka, karena itu mereka jatuh. Saudara2ku bukankah kita dengan pengetahuan alamiah kita selalu ingin berusaha,berinovasi melakukan ini itu agar menjadi lebih rohani? Inilah konsep pohon pengetahuan (yg baik&y g jahat) yang banyak diterapkan banyak orang. Asalkan ada suatu benda, perkara, atau orang telah menduduki Anda, Anda sudah jatuh di hadapan Allah (maaf perkataan keras:)
Maka kita harus senantiasa bertanya kepada diri sendiri, bagaimana keadaan batin kita sekarang ini? Sejak Anda diselamatkan hingga sekarang, masih berapakah orang, benda, dan perkara yang menduduki diri Anda, sehingga Allah tidak mendapatkan kedudukan yang layak atas diri kita? Renungkanlah keadaan Anda. Saudara saudari yang terkasih, jika Roh Allah sedikit mencelikkan mata batin Anda, maka Anda akan nampak bahwa seluruh diri atau batin Anda telah dipenuhi oleh banyak perkara dan benda, hingga Allah tidak memiliki kedudukan.
Pernah ada seorang saudara mengatakan bahwa hati manusia itu mirip dengan sebuah koyok, yang dapat melekat pada benda apa saja. Hati kita ada kalanya melekat pada kehidupan yang enak, ada kalanya melekat pada kepentingan atau keuntungan pribadi kita. Jika kita sudah melekat pada suatu benda, maka kita tidak dapat mengasihi Allah dengan sebaik-baiknya. Kita tidak saja bisa melekat pada hal-hal yang ada pada kita, bahkan bisa melekat pada hal-hal yang tidak ada pada kita. Kita pun bisa melekat pada kesulitan-kesulitan kita, khayalan-khayalan, atau bahkan kemuliaan yang sia-sia. Tidak peduli hati kita melekat pada perkara apa, asalkan ada satu yang telah merebut kedudukan Allah di dalam batin kita, itu berarti kita telah jatuh di hadapan Allah. Yang dimaksud disini adalah kita telah banyak menggunakan suatu perkara ataupun benda ataupun manusia beserta dengan cara,metodenya menjadi tools untuk kemajuan rohani kita. Meskipun ini mungkin bisa relatif dan tidak semuanya salah,tetapi jika kita kekurangan pemahaman Alkitabiah ttg perkara kemajuan rohani maka kita akan jatuh oleh perkara benda dan manusia berta dgn metode2 itu.

Saudara saudari, tujuan Allah adalah menghendaki manusia menjadi wadah-Nya, asalkan kita diduduki oleh apa saja yang di luar Allah, sehingga Allah di dalam kita tidak mendapatkan kedudukan-Nya, itu berarti kita telah jatuh.
Mungkin ada saudara yang berkata, "Saudara anu terlalu sayang kepada anaknya dan anaknya itu telah merebut kedudukan Allah, namun anakku tidak demikian, sebab anakku itu tidak baik." Pendapat demikian ini tidak benar. Anak Anda terlalu baik, ia mungkin dan dapat merebut kedudukan Allah dalam hati Anda, tetapi anak Anda yang tidak baik pun dapat merebut kedudukan Allah. Dengan kata lain, boleh jadi karena anak Anda terlalu baik, Anda tidak mengasihi Allah; boleh jadi juga karena anak Anda terlalu tidak baik, Anda tidak dapat mengasihi Allah. Jadi, ada tidaknya sesuatu di dalam batin Anda yang telah merebut kedudukan Allah dapat dilihat dari apakah Anda mengasihi Allah atau tidak.

MENGALAMI KEMAJUAN ROHANI

Demikianlah, dengan mudah kita dapat menemukan arti dari kemajuan rohani, dan bagaimana cara atau jalan untuk mengalami kemajuan rohani tersebut.

-------------------------------------------------------------
Di sisi positif, telah kita katakan di depan bahwa kemajuan rohani berarti bertambahnya unsur Allah di dalam diri kita. Sekarang pada sisi negatif, kita mengatakan bahwa kemajuan rohani adalah terbuangnya atau tersingkirnya suatu benda atau perkara dari dalam diri kita. Dari dalam batin Anda ada sesuatu yang tersingkir atau dari diri Anda ada sesuatu yang tersingkir, itulah artinya kemajuan rohani.
---------------------------------------------------------
Misalkan ada seseorang yang diduduki oleh kebiasaan banyak bicara. Jika ia hendak mencapai kemajuan rohani, maka kebiasaannya itu harus dibuang atau disingkirkan. Ia mengalami kemajuan rohani ketika kebiasaan banyak bicaranya itu tersingkir. Kemajuan rohani ialah bertambahnya unsur Allah di dalam batin kita; sebaliknya kemajuan rohani pun berarti tersingkirnya unsur-unsur di luar Allah dari dalam batin kita. Jangan mengira, Anda sudah bisa mencapai kemajuan rohani hanya dengan mengikuti sekali KKR, dan Anda merasa mengerti akan ajaran yang Anda dengar itu. Tidak! Ditinjau dari pihak Anda, kemajuan rohani bukan bertambah melainkan berkurang. Walaupun sepuluh khotbah telah Anda terima dan telah Anda pahami tidaklah berarti Anda sudah maju dalam rohani. Kemajuan rohani adalah bertambahnya unsur Allah, dan tersingkirnya unsur-unsur yang di luar Allah. Saudara saudari, Apakah kemajuan rohani dapat Anda capai dengan menerima sekali atau dua kali khotbah? Atau setelah membaca Alkitab lalu berusaha untuk melakukan "terapi" yang mana yg mau disingkirkan dan yang mana yg harus dibuang hari ini? Tidak, tidak mungkin! Anda mendengar sebuah khotbah dan membaca Alkitab itu masuk ke dalam otak Anda, itu tidak berarti kemajuan rohani. Tetapi kalau ada sesuatu yang tersingkir dari diri Anda, itu baru berarti kemajuan rohani. Tetapi ingat ini terjadi secara organik (dari dalam) dan bukan dengan usaha.Kemajuan rohani tak lain adalah tersingkirnya unsurunsur di luar Allah dan bertambahnya unsur Allah di dalam batin kita.

Banyak orang Kristen begitu beroleh selamat segera menyingkirkan banyak kesenangan dosanya. Namun hanya menyingkirkan dosa saja tidak cukup. Untuk mencapai kemajuan rohani, kita harus menyingkirkan benda-benda, perkara-perkara yang telah merebut kedudukan Allah satu demi satu. Saudara saudari, yang kita perlukan tidak saja menjadi bersih, bahkan menjadi murni. Karena itu, jangan sampai kita diduduki oleh segala sesuatu yang di luar Allah. Pada saat "Allah bekerja di dalam kita" dan Ia menyuruh kita menyingkirkan apa-apa yang di luar Allah, itulah saat kerohanian kita berjalan maju. Kita harus kembali bertanya kepada diri sendiri, apakah ada benda-benda yang terusmenerus tersingkir dari atas diri kita? Ingatlah, jika tidak ada apa-apa yang tersingkir dari diri kita, kita tidak akan mencapai kemajuan. Jika selama satu bulan tidak ada apaapa yang tersingkir dari diri kita, itu berarti kita tidak ada kemajuan selama satu bulan; jika selama satu tahun tidak ada apa-apa yang tersingkir dari diri kita, itu berarti sudah satu tahun pula kita tidak ada kemajuan rohani.

Seorang Kristen yang maju pesat kerohaniannya adalah seorang yang setiap hari menyingkirkan unsur-unsur di luar Allah. Hari ini ia membuang kemuliaan yang sia-sia, besok ia membuang kesombongan, beberapa hari lagi kebiasaan banyak bicara tersingkir dari dirinya, dan lewat beberapa waktu lagi, ia nampak tabiatnya yang pemarah itu juga harus disingkirkan,tetapi sekali lagi ini semua harus berdasarkan pekerjaan ilahi secara metabolik dari dalam,karena firman yang kita dengan dari khotbah dan pembacaan Alkitab kita sesungguhnya adalah makanan. Semakin makan semakin ada pertumbuhan,itu terjadi tanpa ada usaha kita untuk membuat nutrisi makanan yg mengandung vit.C harus melakukan tugasnya untuk menyuplai kebutuhan vit.C tubuh kita.Biarkanlah makan itu bekerja apa adanya di dalam kita dan membuat kita sehat dan bertumbuh.
Ada orang yang sangat sukar menanggalkan uang atau hartanya; ada yang sukar menyingkirkan tabiatnya yang istimewa dan aneh; ada juga yang sukar sekali melenyapkan bawaannya yang lamban. Ada benda atau perkara hanya dapat disingkirkan sedikit demi sedikit, mungkin harus memerlukan waktu 10 tahun baru dapat disingkirkan dengan tuntas. Kata "disingkirkan" yang kita maksudkan di sini, dengan kata lain berarti mati. Mati terhadap uang berarti uang telah disingkirkan dari hati kita; mati terhadap tabiat berarti tabiat itu tersingkir dari dalam jiwa kita. Ditinjau dari sisi positif, kemajuan rohani adalah Allah bertambah di dalam batin kita, sedang di sisi negatif adalah ada banyak benda yang sedikit demi sedikit berkurang dari dalam kita.

Sekali lagi kita katakan, kemajuan rohani pada sisi positif berarti bertambahnya unsur Allah; di sisi negatif berarti tersingkirnya benda-benda milik Anda sendiri. Berapa banyak yang tersingkir tergantung pada berapa banyaknya anda menikmati Allah dalam firmanNya tentunya.
Semoga setiap hari dari dalam diri kita ada benda-benda yang tersingkir, itulah yang dikatakan mati setiap hari,menyangkal diri,memikul salib kita tiap hari. Pembahasan hari ini sampai disini,nanti dilanjutkan jika Roh Kudus menuntun,Amin.

♡ ◦°˚G☺d♡Bl姧 U◦°˚♡

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Tuhan Juga Memberkati Keturunan Ismael

"Tentang Ismael, Aku telah mendengarkan permintaanmu; ia akan Kuberkati, Kubuat beranak cucu dan sangat banyak; ia akan memperanakkan dua belas raja, dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar." (Kejadian 17:20)

"Tetapi perjanjian-Ku akan Kuadakan dengan Ishak, yang akan dilahirkan Sara bagimu tahun yang akan datang pada waktu seperti ini juga."" (Kejadian 17:21).

Tuhan juga memberkati kaum Ismael, tetapi Dia membuat perjanjian hanya kepada keturunan Ishak...

Tapi ingat, jangan bangga kalau kita keturunan Kristen secara jasmani. Kita juga 'mungkin saja' sebenarnya keturunan Ismail secara jasmani.

Tapi saat kita menerima Yesus sbg Tuhan, kita akan ditransformasi menjadi keturunan Ishak atau Israel / Yakub secara rohani.


But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Cerita Baik Untuk Dipikirkan

Pada suatu hari, Confusius berkata, "Kita boleh berbuat apa saja, semua kita, seumur hidup kita; mencuri, menyiksa, menipu.. Pokoknya, apa saja!"

Salah seorang muridnya bertanya, "Master, kok enak sekali ya. Tapi, apakah ada syaratnya?"

Jawab Confusius, "Syaratnya sangat ringan, kok. Kalian boleh berbuat jahat seumur hidup kalian, tetapi cukup satu hari saja sebelum meninggal dunia, jadilah orang baik!"

Murid yang lain segera menanggapi, "Tapi Master! Kita kan tidak tahu, kapan kita akan meninggal dunia?"

Kata Confusius, "Oleh karena itu, anggaplah besok kamu akan meninggal dunia. Jadilah orang baik hari ini..!! Mudah kan? Jalani ya.."

We never knows the time..............

♡ ◦°˚G☺d♡Bl姧 U◦°˚♡

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Rabu, 09 Februari 2011

The Way To Get Ahead

"Careful planning puts you ahead in the long run; hurry and scurry puts you further behind"

(Proverbs 21:5, The Message)


It's amazing how taking a few minutes at the start of each day to plan and set your thoughts in the right direction can help you get ahead and empower you to accomplish so much more.

But too often, people get so caught up in the activity of life that they tend to just "go with the flow" instead. Of course, I'm not saying we shouldn't be flexible, but when it comes to your life, you should be the one setting the flow. Of course, unexpected things happen. Our days won't always go according to plan, but if you'll take time each day to set your heart and mind in the right direction, you'll be equipped for whatever comes your way!

Today I encourage you, make plans to start your day right and set your thoughts in the right direction. Put God first place. Let Him guide you and order your steps. Even if it's just five minutes a day, make spending time with Him a habit. Plan your day with Him because careful planning is the way to get ahead.

A PRAYER FOR TODAY
Father God, right now, I dedicate my days to You. I choose to put You first place in everything that I do. Give me the strength to make wise choices and teach me to listen to Your voice always. I bless You and honor You. In Jesus' Name. Amen.

— Joel & Victoria Osteen

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Selasa, 08 Februari 2011

Uang Masa Depan

Sejarawan Prancis, Alexis de Tocqueville pernah memprediksi tentang keadaan keuangan masyarakat Amerika. Ia menuliskan ini sekitar 100 tahun yang lalu, "Tidak ada negara lain, di mana cinta akan uang telah tumbuh di dalam hati setiap orang."
 
Sekitar dua tahun terakhir, Amerika mengalami krisis keuangan yang disebabkan oleh gaya hidup masyarakatnya yang suka memakai "uang masa depan". Masyarakat Amerika hidup dengan kemudahan fasilitas kartu kredit, yang memacu orang untuk memakai penghasilan bulan depan untuk berbelanja. Gaya hidup memakai uang masa depan ini yang kemudian membuat banyak orang terlilit utang, bunga bank yang relatif tinggi membuat banyak orang bangkrut dan menjadi miskin. Masyarakat di kota-kota besar di Indonesia pun mulai tertular gaya hidup yang gemar memakai uang masa depan ini.
 
Ada 3 langkah yang akan membantu Anda untuk keluar dari masalah lilitan utang:
 
Pertama, berhenti membuat hutang baru, apalagi dalam jumlah yang besar.

Belajarlah mendisiplin diri untuk melihat dan mencatat uang tunai yang Anda miliki, bukan melihat pada usaha apa yang bisa Anda lakukan untuk mendapat pinjaman. Jangan berusaha membuat hutang baru untuk memenuhi apa yang Anda inginkan, itu adalah jebakan yang akan membuat Anda terpuruk lebih dalam. Gunakan uang tunai yang ada untuk memenuhi kebutuhan, dan cukupkanlah diri dengan uang yang ada pada Anda!
 
Kedua, rencanakan masa depan.

Seseorang mengamati perbedaan sikap dalam cara mengelola keuangan antara pihak yang kaya dan yang miskin. Mereka yang kaya menginvestasikan sebagian dari uang mereka dan memakai sisanya; sementara yang miskin berupaya menghabiskan uangnya dan menginvestasikan apa yang tersisa. Jika Anda benar-benar ingin keluar dari lilitan utang, rencanakan masa depan dengan mengelola keuangan secara benar. John Maxwell merencanakan keuangannya dengan prinsip 10-10-80. 10% dari penghasilan dikembalikan kepada Tuhan sebagai persembahan perpuluhan, 10% untuk diinvestasikan, dan 80% dikelola untuk memenuhi kebutuhan hidup.
 
Di sisi yang lain, jika Anda menginginkan satu barang dan tidak memiliki uang untuk membelinya, menabunglah terlebih dahulu. Setelah terkumpul baru membelinya secara tunai.
 
Ketiga, jangan mengharapkan mukjizat instan, jadilah penghasil uang yang baik.

Untuk dapat menjadi pengatur uang yang baik, Anda harus memiliki uang untuk diatur. Bekerjalah secara maksimal untuk menghasilkan uang yang Anda butuhkan. Jangan mengharapkan hujan uang karena Tuhan hanya akan memberkati orang yang bekerja keras dan cerdas.

Masalah keuangan menjadi penyebab orang kurang tidur atau tidak bisa tidur, menurunkan performa kerja, bahkan menjadi isu tertinggi yang menyebabkan perceraian. Ada banyak masalah yang timbul karena tidak bisa mengelola keuangan. Jadilah pengelola uang yang baik! Orang yang merdeka tidak mengikuti segala 'keinginan daging' yang membuatnya terlilit utang.
 
Sumber: Manna Sorgawi, 20 Januari 2011
(diedit seperlunya)

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Senin, 07 Februari 2011

Terikat Tetapi Tidak Dihancurkan

Ayat Bacaan: Efesus 6:18-24

Penderitaan tampaknya menjadi bagian jalan hidup orang percaya, dan adilnya, Allah benar-benar mengatakan bahwa jalan kebenaran sangat sempit. Namun, sebagaimana kita tidak selalu dapat mengatakan mengapa Tuan yang penuh kasih membatasi beberapa orang pilihan-Nya dan orang yang terbaik dalam ruang penderitaan, serta melumpuhkan yang lainnya dalam tubuh dan isi kantongnya. Satu hal yang jelas, yaitu Dia tidak bermaksud melumpuhkan peran mereka.

Berbicara atau bekerja bagi Kristus seringkali mudah dan menyenangkan; tetapi menanggung bagi Kristus luka, atau kemiskinan, atau bertahan dengan kesabaran yang menguatkan lebih mengesankan daripada berpidato di mimbar. Tidak ada bagian dari karier mengagumkan Paulus memberikan hasil mendalam yang lebih produktif daripada tahun-tahun selama pemenjaraannya di Roma. Ia menyebut dirinya "utusan yang dipenjarakan", dan ia memberitakan Kerajaan Allah kepada orang-orang di sekitarnya, hingga ada yang bertobat dalam "keluarga kaisar". Ia menulis tujuh dari tiga belas suratnya ketika menjadi pendeta penjara di bawah pengawasan sipir penjara Nero.

Salah satu suratnya adalah surat kepada jemaat Filipi, yang merupakan surat untuk menghargai kemurahan ilahi dan sukacita besar di tengah penderitaan berat.

Jika sangkar burung terkadang ditutup supaya burungnya bernyanyi, pahlawan tua itu dikurung untuk melengkapi dunia dengan salah satu epik paling bermelodi tentang iman yang luar biasa dalam Yesus. Iblis setelah itu menjebloskan John Bunyan ke penjara, dan wow, dari penjara Bedford--mengapung " alegori yang sangat penting, yaitu "Pilgrim's Progress"! Pelayanan Yesus Kristus tidak dibatasi dengan tekanan dan keadaan apa pun. Pelayanan Yesus Kristus tidak dibatasi dengan tekanan dan keadaan apa pun. Allah memakai penderitaan untuk menguduskan penyembah sejati.

Sumber: Living Life, November 2010

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Need A Change?

"You will also decree a thing, and it will be established for you; and light will shine on your ways"

(Job 22:28, NASB)

We all have areas in our lives where we desire to see change; areas we know we need to come up higher or addictions and strongholds we need to break. The good news is that God has given us the power to change! Scripture says that we overcome by the blood of Jesus and the word of our testimony. When we make our words line up with God's Word, then what we declare will be established in our lives.

So often, we complicate life more than we need to. Our minds get busy trying to "figure" everything out. So many people spend more time analyzing their situation instead of applying God's Word to their situation! But today, you can activate change in your life by taking five minutes to declare His Word. Don't live in mediocrity any longer. Let God's Word shine on your ways and direct your path toward the life of victory He has promised you!

A PRAYER FOR TODAY
Father God, thank You for loving me. Thank You for choosing me and empowering me to become all that You've called me to be. Today, I choose to set my heart and mind on You, I choose to declare Your Word and follow Your ways so that I may walk with You. In Jesus' Name. Amen.

— Joel & Victoria Osteen

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Minggu, 06 Februari 2011

Sebuah Renungan

Ada sebuah kisah tentang seorang CEO yang hendak mewariskan perusahaan besar yang dimilikinya kepada salah seorang dari para eksekutif yang berkerja di perusahaan miliknya. Untuk itu ia memanggil seluruh eksekutifnya, memberikan kepada mereka masing-masing sebutir benih di tangannya serta berkata kepada mereka, "Rawat dan siramilah benih tersebut dengan baik dan teratur. Dan kembalilah setahun lagi dari sekarang dengan membawa tanaman yang tumbuh dari benih ini. Tanaman yang tumbuh terbaik, maka pemilik dari tanaman tersebut akan menggantikanku sebagai CEO dari perusahaan ini."

Seorang eksekutif yang bernama Joko pulang ke rumah sambil membawa benih tersebut. Setiap hari, benih tersebut dirawat dan disiraminya dengan air dan pupuk. Setelah waktu berjalan enam bulan lamanya, di kantor tampak terlihat bahwa para eksekutif lainnya saling membicarakan perkembangan tanaman mereka. Sedangkan Joko melihat bahwa tidak ada perubahan yang terjadi sedikit pun pada benih miliknya. Ia merasa gagal terhadap tugas yang sudah diberikan sang CEO kepadanya.

Setelah setahun, seluruh eksekutif bersiap-siap untuk menghadap sang CEO untuk memperlihatkan hasil benih mereka yang telah menjadi tanaman tersebut. Joko berkata kepada istrinya bahwa ia tidak mau untuk membawa pot yang kosong kepada sang CEO. Namun istrinya tetap mendorong dan mendukung Joko untuk menceritakan kepada sang CEO apa yang sebenarnya terjadi pada benih tersebut. Joko menyadari bahwa istrinya menyarankan hal yang benar untuk dia lakukan.

Memasuki ruangan meeting, Joko hanya datang dengan membawa sebuah pot yang kosong. Seluruh mata para eksekutif lainnya memandang Joko hanya dengan tatapan kasihan. Ketika sang CEO memasuki ruangan, ia menikmati keindahan seluruh tanaman yang dimiliki oleh para eksekutif itu. Sampai pada akhirnya, sang CEO berhenti tepat di depan Joko yang terlihat tertunduk malu sambil membawa pot kosongnya. Sang CEO memintanya untuk maju ke depan dan menceritakan kepada seluruh para eksekutif yang hadir mengenai tragedi apa yang menimpanya sehingga benihnya tidak bertumbuh menjadi tanaman yang indah.

Ketika Joko selesai bercerita, sang CEO berkata, "Mari kita memberikan tepuk tangan yang meriah untuk Joko, sang CEO yang baru." Sang CEO berkata, "Aku memberikan kepada kalian sebutir benih yang sebelumnya telah aku rebus di air yang panas, sehingga benih tersebut mati dan tidak mungkin untuk tumbuh menjadi tanaman yang indah. Melihat kenyataan bahwa benih tersebut tidak dapat bertumbuh, kalian menukarnya dan berbohong kepadaku. Lain halnya dengan Joko, dia mau berkata dan menunjukkan apa yang sebenarnya terjadi pada benih yang sudah kuberikan kepadanya."

Firman Tuhan di dalam Alkitab mengatakan kepada kita bahwa, "Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu." (Galatia 6:7-8). Ketika kita belajar untuk menabur kejujuran di dalam hidup kita, maka kita akan menuai kepercayaan dari kejujuran tersebut. Ketika kita menabur ketekunan, kita akan menuai kemenangan. Dan ketika kita menabur berkerja keras, maka kita akan menuai kesuksesan.

‎​

Ingatlah apa yang dikatakan oleh raja Daud di dalam kitab Mazmur 37:1-6. Janganlah kita marah karena orang yang berbuat jahat, dan janganlah kita menjadi iri hati kepada orang yang berbuat curang; sebab mereka segera lisut seperti rumput dan layu seperti tumbuh-tumbuhan hijau. Tetap percaya kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia, dan bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu. Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak; Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang.


But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Your Father's Heart

Matthew 7:11

If you then, being evil, know how to give good gifts to your children, how much more will your Father who is in heaven give good things to those who ask Him!
--

Kadang qta sering merasa Allah tidak memberikan apa yang baik, tp ayat diatas mengingatkan qta kalo yang jahat saja tau memberikan yang terbaik apalagi bapa qta di surga..

"Saat Tuhan menolongmu, artinya qta belajar mempercayai Tuhan, tp saat Tuhan tidak menolongmu, artinya tuhan mempercayai kemampuanmu untuk melewati semuanya dng baik"

Percayalah hati Bapa mu yang di surga ingin yang tebaik bagi hidupmu..


But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Handfuls Of Purpose

"And all these blessings shall come upon you and overtake you, if you obey the voice of the Lord your God"(Deuteronomy 28:2, ESV)

Our God is a rewarder of those who seek Him! When you keep God first place and do your best to honor Him, the Scripture says, "His blessings will chase you down and overtake you." That means you will come into increase, promotion and good breaks that you didn't necessarily deserve. That's God rewarding you for walking in His ways.

We see this principle in the Old Testament with Ruth. She was out in the fields following behind the workers and gathering up the leftover wheat that they missed. She was trying to take care of her mother-in-law, Naomi, but they were barely surviving. One day, the owner of the fields told the workers to leave handfuls of wheat on purpose for Ruth. Ruth came into blessings that were simply dropped at her feet.

Every one of us can look back and see times where God has left us handfuls on purpose — something that we didn't deserve or even ask for. We just stumbled into it. That's a "handful on purpose." I encourage you to always keep your expectancy up. Keep trusting God and obeying His voice because He is ready to bless you in unexpected ways today!

A PRAYER FOR TODAY
Father in heaven, thank You for Your goodness and faithfulness in my life. I trust You as my Provider; You are the One who cares for me. I acknowledge You with my love and thank You for leaving me "handfuls on purpose" today! In Jesus' Name. Amen.

— Joel & Victoria Osteen

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Firman Adalah Benih

" Krn kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yg fana, ttp dr benih yg tdk fana, melalui firman Allah, yg hidup dan kekal"
1 Petrus 1 :23

Anda tdk akan benar2 bergairah dgn firman Tuhan sebelum anda menyadari bahwa firman itu lbh dr sekedar janji yg diilhami dr Tuhan. Firman adalah kekuatan yg hidup dan mengandung kuasa yg dpt membuat janji2 Tuhan menjadi kenyataan dalam hidup anda.

Jika seseorg menaruh benih tomat di tangan anda dan memberitahukan anda bahwa dlm benih yg kecil dan kering itu terdapat kuasa untuk menghasilkan batang dan daun yg ribuan kali lbh bsr dr benih tsb dan dpt menghslkan buah tomat, maka anda tdk terlalu sulit untuk mempercayainya bukan? Benih kecil tdk tampak seperti pabrik tomat, namun bila diberi lingkungan hidup yg tepat, itu akan menjadi seperti sebuah pabrik.

Yesus menyatakan ada kuasa mujizat di dalam firman Tuhan. Firman adalah benih yg begitu di tanam oleh iman di dalam hati manusia, akan menghasilkan lbh byk berkat dibanding yg dpt anda bayangkan.
Anda hrs meluangkan waktu untuk membaca firman Tuhan, ketika anda membaca firman Tuhan anda bkn sekedar membaca tp anda sedang menabur benih2 kemakmuran, benih2 kesehatan, benih2 perlindungan, dan benih2 kemenangan di setiap segi kehidupan anda..

Bergairahlah dengan firman Tuhan dan mulailah menanam hr ini..
Markus 4 : 26-32

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Brag On Him Today

"The LORD has done this, and it is marvelous in our eyes"(Psalm 118:23, NIV)

I love David's attitude in today's verse. He was declaring the goodness of God and bragging on His faithfulness! We need to always remember that every blessing in our life is from Him. That promotion, good break, healing or new opportunity — that was God's doing. Scripture says that every good and perfect gift comes from the Father above.

We used to sing a song growing up, "Look What the Lord Has Done." It was a song that just bragged on God. It was a great reminder that all through the day we should be bragging on God's goodness. We should be remembering His mighty acts. See, when we give God all the glory, that's when He will pour out His blessings in greater measure. When we are humble and don't try to take the credit, His grace and favor increases on us.

Today, look for opportunities to brag on God. If you are breathing today, brag on Him as your Creator. If you got to work safely today, brag on Him for being your Protector. If you are facing a difficulty, brag on the fact that He is your Deliverer and breakthrough is on the way! Keep declaring His goodness and faithfulness and watch what God will do on your behalf!

A PRAYER FOR TODAY
Father God, You alone are worthy of all the praise and glory for the good things in my life! Thank You for blessing me, thank You for the breakthroughs in my past and the breakthroughs in my future. I bless You because You are good, and I choose to brag on You today! In Jesus' Name. Amen.

— Joel & Victoria Osteen

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Wear Your Blessing Well

"Isaac planted crops in that land and the same year reaped a hundredfold, because the Lord blessed him"

(Genesis 26:12, NIV)

One time Isaac was in a famine. There was a great drought in the land, but Isaac went out and planted crops right in the middle of that famine. It didn't make any sense, but somehow in that same year of drought, the Scripture says, "Isaac received 100 times what he had sown because the Lord blessed him."

What's interesting is that when Isaac got blessed, the people around him, the Philistines and his friends all of the sudden got jealous of him. They were fine as long as he was broke. As long as they were at the same level, it was no big deal. But when he stepped up to a new level, when he began to wear his blessings well, the Scripture says, "The Philistines hated Isaac."

Maybe you've noticed this in your own life. When you start to do better, the people around you don't celebrate. They become jealous. But you can't allow the attitudes of others to hold you back and cause you to live in mediocrity. Instead, when you're blessed, brag on God! Shake off the criticism of others and receive His blessing. Wear it well because when you honor Him, He will continue to increase and promote you all the days of your life!

A PRAYER FOR TODAY
Father God, thank You for every good and perfect gift that You have poured out on my life. In humility, I choose to wear my blessings well. I won't shrink back at the criticism of others; but instead, I will walk with You forward into the life of blessing You have prepared for me. In Jesus' Name. Amen.

— Joel & Victoria Osteen


But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Satan's Meeting

WOW, THIS IS VERY DEEP. PAY ATTENTION TO EVERY WORD !!!

Satan called a worldwide convention of demons. In his opening address he said,

"We can't keep Christians from going to church."
"We can't keep them from reading their Bibles and knowing the truth...."
"We can't even keep them from forming an intimate relationship with their SAVIOR."
"Once they gain that connection with JESUS, our power over them is broken."

"So let them go to their churches; let them have their covered dish dinners, BUT steal their time, so they don't have time to develop a relationship with JESUS CHRIST.."
"This is what I want you to do," said the devil: "Distract them from gaining hold of their SAVIOR and maintaining that vital connection throughout their day!"

"How shall we do this?" his demons shouted.

"Keep them busy in the non-essentials of life and invent innumerable schemes to occupy their minds," he answered...
"Tempt them to spend, spend, spend, and borrow, borrow, borrow."
"Persuade the wives to go to work for long hours and the husbands to work 6-7 days each week, 10-12 hours a day, so they can afford their empty lifestyles."

"Keep them from spending time with their children."
"As their families fragment, soon, their homes will offer no escape from the pressures of work!"
"Over-stimulate their minds so that they cannot hear that still, small voice."
"Entice them to play the radio or I-Pod whenever they drive."
"To keep the TV, DVDs, CDs and their PCs going constantly in their home and see to it that every store and restaurant in the world plays non-biblical music constantly."

"This will jam their minds and break that union with CHRIST."
"Fill the coffee tables with magazines and newspapers."
"Pound their minds with the news 24 hours a day."
"Invade their driving moments with billboards."
"Flood their mailboxes with junk mail, mail order catalogs, sweepstakes, and every kind of newsletter and promotional offering free products, services and false hopes."

"Keep skinny, beautiful models on the magazines and TV so their husbands will believe that outward beauty is what's important, and they'll become dissatisfied with their wives."
"Keep the wives too tired to love their husbands at night."
"Give them headaches too!"
"If they don't give their husbands the love they need, they will begin to look elsewhere."
"That will fragment their families quickly!"

"Give them Santa Claus to distract them from teaching their children the real meaning of Christmas."
"Give them an Easter bunny so they won't talk about HIS resurrection and power over sin and death..."
"Even in their recreation, let them be excessive."
"Have them return from their recreation exhausted."
"Keep them too busy to go out in nature and reflect on GOD'S creation. Send them to amusement parks, sporting events, plays, concerts, and movies instead."

"Keep them busy, busy, busy!"
"And when they meet for spiritual fellowship, involve them in gossip and small talk so that they leave with troubled consciences."
"Crowd their lives with so many good causes they have no time to seek power from JESUS."
"Soon they will be working in their own strength, sacrificing their health and family for the good of the cause."

"It will work!" "It will work!"

It was quite a plan! The demons went eagerly to their assignments causing Christians everywhere to get busier and more rushed, going here and there. Having little time for their GOD or their families. Having no time to tell others about the power of JESUS to change lives. I guess the question is, has the devil been successful in his schemes? You be the judge !!!

Does "BUSY" mean: B-eing U-nder S-atan's Y-oke?

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

God Knows

'God knows every step of the journey... the blessings and dangers... where you've been... where you're going, and... the best path to take... He never intended you to figure out the steps without Him. How you get on mission and succeed... are God's responsibilities. Your responsibility is to seek His guidance and obey His instructions. He said, "I will instruct you... in the way you should go... and watch over you." (Psalm 32:8 NIV). Your job is to trust Him with all your heart and lean not on your own understanding. His job is to set your path straight (Proverbs 3:5-6). There's no requirement for you to figure it all out.


But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

He Gives You Power

"And you shall remember the Lord your God, for it is He who gives you power to get wealth..."

(Deuteronomy 8:18, NKJ)

God wants to do something great in and through you! He has promises and blessings in store for you that you haven't even thought of yet. The Scripture tells us that He gives us power to gain wealth. Wealth is simply having abundance. God wants you to live in abundance so that He can use you to be a blessing to others. When we are willing and obedient, we open the door to His promises. In other words, when we live in excellence and integrity, when we follow the Word of God, we will walk in His blessing. Like a tree planted by the water, your leaf will not wither because you are connected to an unlimited supply line.

Notice one more thing about this verse: it says that "He gives us the power to get wealth." See, God gives us the ability. He gives us creative ideas and inventions, but we have to be diligent and do our part and step out and use what He's given us. We have to sow seed in order to see the harvest that He has promised. Receive His power today and choose a life of integrity so that you can move forward into the abundant life He has prepared for you.

A PRAYER FOR TODAY
Heavenly Father, thank You for giving me the power to live in abundance. I choose to be faithful to You and to Your Word. I choose to diligently follow Your commands and ask that You bless everything I set my hands to. In Jesus' Name. Amen.

— Joel & Victoria Osteen

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Cermin Ajaib

Waktu kecil saya suka menonton film Putri Salju. Di sana si ibu tiri Putri Salju senang sekali bercermin. Biasanya ia bertanya, "Cermin ajaib di dinding, siapakah wanita tercantik di dunia?" Lalu karena cermin si ibu tiri adalah cermin ajaib, cermin tersebut kemudian dapat memperlihatkan gambaran dari Putri Salju.

Sayangnya cermin yang saya dan Anda miliki bukan cermin ajaib. Jadi setiap kali kita bercermin, pasti yang kita lihat adalah gambaran diri kita. Justru malah aneh kalau kita bercermin lalu yang terlihat adalah gambaran diri orang lain.

Kita semua adalah cermin Tuhan. Kalau kita cermin Tuhan, berarti seharusnya kita mencerminkan gambaran dan sifat-sifat dari Tuhan itu sendiri. Bahkan juga kita itu dijadikan menurut gambar dan rupa Allah.

Pertanyaannya adalah, "Cermin seperti apakah diri kita?" Bila kita merupakan cermin yang utuh dan mengilap tentu saja kita dapat mencerminkan kemuliaan Tuhan. Saat orang melihat diri kita, mereka melihat Tuhan yang berkarya dalam hidup kita. Ini yang perlu kita semua kejar.

Bila kita merupakan cermin yang utuh namun kusam, kita perlu memoles supaya cermin tersebut menjadi mengilap. Bila itu yang kita rasakan, mari kita berdoa dan minta Tuhan yang memoles diri kita untuk menjadi mengkilap kembali. Selain berdoa supaya Tuhan yang memoles diri kita, kita juga perlu memoles diri kita sendiri. Caranya adalah dengan mengubah pikiran kita untuk menjadi selaras dengan pikiran Tuhan. Saat pikiran kita diubahkan, saat itulah kita akan berusaha memoles diri kita menjadi sesuai yang Tuhan mau.

Bagaimana bila kita merupakan cermin yang retak? Bila kita merupakan cermin yang retak, walaupun cermin itu mengilap tidak akan banyak berguna. Banyak orang yang tidak sadar bahwa dirinya merupakan cermin yang retak.

Kilap dalam cermin tidak dapat menutupi kondisi keretakan cermin. Sekuat apapun Anda menutupi kondisi retak itu, Anda tidak bisa membohongi diri sendiri. Saya tidak bermaksud mengatakan kita harus memperlihatkan kerapuhan kita, menjadi cengeng, menjadi pahit, dan mempertontonkan itu pada semua orang. Tidak! Tetapi setidaknya jujurlah! Banyak orang hari-hari ini senang sekali memakai 'topeng'.

'Topeng' yang digunakan adalah topeng yang tidak kasat mata, tidak kelihatan. Topeng yang digunakan adalah untuk menutupi kondisi diri yang retak. Mengapa banyak orang suka mengenakan topeng untuk menutupi cerminan diri yang retak?

Jawaban utama hanya satu: mereka tidak menyukai cermin retak itu. Mereka malu dengan cermin retak itu. Mereka benci dengan cermin retak itu. Karena itu, mereka berusaha supaya orang juga tidak melihat cermin retak itu.

Perasaan tertolak, disakiti, trauma, dan kepahitan ini berpengaruh sangat besar untuk menjadikan kita sebagai cermin yang retak. Efek dari tertolak, disakiti, trauma, dan kepahitan akan menyebabkan orang menjadi:

- Menarik diri dari orang lain.

- Cenderung mempertahankan diri secara berlebihan.

- Menolak orang lain.

- Menyakiti orang lain.

- Memberontak.

- Cenderung berusaha keras untuk membuat diri diterima orang lain.

- Sangat sensitif dan sulit disenangkan.

- Mudah sekali kecewa.

- Memiliki harapan-harapan yang tidak realistis akan orang lain.

Bila ini adalah kondisi Anda, jangan biarkan ini berlarut-larut. Segera datang pada Tuhan, bereskan kondisi ini. Kondisi cermin yang retak bila dibiarkan berlama-lama akan menjadi cermin yang hancur. Biasanya bila cermin hancur tempatnya di pembuangan sampah. Ya, tidak akan terpakai lagi. Jangan biarkan diri Anda menjadi cermin yang hancur!

Bagaimana bila sekarang kondisi Anda adalah cermin yang hancur? Apakah sudah tidak ada lagi harapan bagi Anda? Jangan kuatir, selalu ada pengharapan dalam Tuhan!

Mazmur 51:19: Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

Betapa Tuhan itu baik. Cermin hancur pun Tuhan tidak pandang hina, bahkan Ia pandang sebagai korban sembelihan bagi-Nya. Bila kondisi Anda saat ini sebagai cermin yang hancur, datang pada-Nya. Minta Ia memulihkan kondisi Anda.

Ia begitu mengasihi Anda, si cermin hancur. Begitu besar kasih-Nya sehingga Ia rela mati bagi Anda. Darah-Nya tercurah untuk memperbaiki Anda kembali. Setiap tetesan darah-Nya mengelem dan menyatukan setiap kepingan dan serpihan diri Anda, hati Anda, jiwa Anda. Bukan sekedar mengelem dan menyatukan, bahkan Dia menjadikan Anda sebagai cermin baru yang utuh (2 Korintus 5:17).

Mari datang kepada-Nya. Apapun kondisi kita, cermin utuh yang mengilap, cermin utuh yang kusam, cermin yang retak, bahkan cermin yang hancur; semua itu Dia terima dengan tangan terbuka.


Sumber : Renungan Kristen

Biarlah darah-Nya membasuh kita, memulihkan kita, dan menjadikan kita cermin yang sempurna sehingga kita dapat memancarkan kemuliaan-Nya.

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Tuhan Mengapa Engkau Meninggalkan Aku...?

Mazmur 42:12
Aku berkata kepada Allah, gunung batuku: "Mengapa Engkau melupakan aku? Mengapa aku harus hidup berkabung di bawah impitan musuh?"

Apakah Anda tahu bahwa Anda boleh mengajukan pertanyaan kepada Tuhan? Benar! Anda boleh bertanya pada Tuhan. Beberapa orang berpikir jika ia mengajukan pertanyaan pada Tuhan, artinya dia sedang meragukan Tuhan, tapi tidak demikian sebenarnya.

Mari lihat Yesus Kristus saat Ia menjalani penderitaan di kayu salib. Dia berseru, "Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?"

Bahkan Daud, pria yang berkenan di hati Tuhan ini berani berseru kepada Tuhan dalam ketakutan dan kecemasannya dan mengungkapkan rasa sakit hati yang dialaminya. Dalam Mazmur 42:10, Daud berkata: Aku berkata kepada Allah, gunung batuku: "Mengapa Engkau melupakan aku? Mengapa aku harus hidup berkabung di bawah impitan musuh?" Hal ini bisa Daud lakukan karena ia sangat jujur kepada Tuhan. Anda dan saya bisa beralih ke pada Mazmur untuk menemukan penghiburan, ketenangan dan kekuatan.

Anda bisa jujur kepada Tuhan tentang rasa sakit Anda, pergumulan dan penderitaan Anda. Anda bisa mencurahkan isi hati Anda kepada-Nya. Kita semua mengalami ketidak pastian dalam hidup dan banyak pertanyaan muncul dalam hati dan pikiran kita yang membutuhkan jawaban. Datanglah pada Tuhan. Dia dapat menerima pertanyaan yang kasar dan jujur dari hati Anda. Dia menyambut Anda dalam hadirat-Nya. Ya, berserulah kepada Tuhan ketika hati Anda sakit, tapi jadilah seperti Daud yang tetap memegang janji Tuhan dalam keadaan apapun seperti yang ia lakukan di Mazmur 42:12, "Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!"

Bangkitkan iman Anda dan ingatkan diri Anda sendiri tentang cinta serta kasih karunia yang ada dalam Tuhan. Dia adalah tempat perlindungan yang aman dan kekuatan bagi hidup Anda.

Tuhan dapat menerima pertanyaan yang kasar dan jujur dari hati Anda. Dia selalu menantikan kedatangan Anda.


Sumber : Renungan Kristen

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Kepahitan Merugikan Diri Sendiri

Pernahkah Anda dilukai oleh orang lain dimasa lalu?
Jika ya, sudahkah Anda telah terlepas dari rasa sakit ?
atau luka tersebut terus tertoreh di dalam hati Anda?

Disakiti atau diperlakukan tidak adil merupakan bagian dari kehidupan setiap orang. Yang menjadi masalah adalah bagaimana kita menyikapi diri kita bila hal tersebut terjadi dalam kehidupan kita.

Saat disakiti kita dapat memilih untuk terus mencengkeram rasa sakit dan menjadi pahit hati. Hidup kita menjadi menderita, kita membenci dan menyalahkan orang yang menyakiti kita. Satu hal yang pasti bila pilihan ini yang kita ambil, maka orang yang menyakiti kita tidak akan tersakiti, tapi kita sedang menyakiti diri kita sendiri. Dan bila dibiarkan terus menerus akan menjadi akar pahit dalam hidup kita.

Kepahitan bisa menjadi sesuatu yang mematikan, tidak hanya merusak diri sendiri, tetapi juga ke orang lain (bahkan mungkin orang yang kita kasihi).

Adolf Hitler adalah contoh orang yang mempunyai luka batin dimasa lalu, dan seperti yang kita tahu akibat luka tersebut banyak orang yang menderita bahkan mati.

Jangan biarkan kehidupan kita dikotori oleh kepahitan, mulailah untuk mengampuni dan percaya bahwa Tuhan akan memulihkan Anda dan memberi keadilan bagi Anda. Hapus setiap kepahitan dihati Anda hingga ke akar-akarnya dan rasakan kelepasan sejati dari Tuhan.

Sumber : Renungan Kristen

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Menjaga Hati

Dalam suatu acara retreat pemuda, setiap peserta diberi sebutir telur oleh panitia dengan pesan supaya telur itu dijaga agar jangan pecah atau hilang dan selalu dibawa setiap saat selama retreat berlangsung sampai akhir acara. Entah mereka mengikuti session, makan, tidur, bahkan ke kamar mandi, telur itu tidak boleh mereka tinggalkan. Barangsiapa yang kehilangan telur atau sampai memecahkannya, maka ia akan mendapatkan "hukuman" dari Panitia.

Dua hari kemudian, tepatnya ketika acara retreat selesai, legalah mereka semua, kecuali beberapa orang yang harus menanggung hukuman karena memecahkan telur mereka. Seperti halnya menjaga sebutir telur yang mereka lakukan, demikian juga kita harus menjaga hati.

Persoalan terbesar yang dihadapai oleh semua manusia di dunia ini adalah persoalan hati. Dari hati muncul motivasi. Dari hati muncul rencana. Dari hati timbul perasaan. Dari hati kemarahan diungkapkan. Dari hati keluarlah pikiran-pikiran, perkataan dan tindakan. Hati adalah area yang penting dalam kehidupan kita, yang mengatur dan mengarahkan setiap hal yang kita kerjakan. Dan dari menjaga hati inilah akan terpancar kehidupan manusia yang serupa dengan Allah. Dari hati juga akan terpancar kehidupan yang memuliakan Allah.

Tuhan mau kita mengasihi Dia dengan sungguh-sungguh, dan menaruh Firman Tuhan ke dalam hati kita. Jaga hati dan hidup benar di dalam Firman maka apa yang kita inginkan pasti terjadi.

Menjaga hati adalah menjaga hidup.

" Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. "
( Amsal 4:23 )

Sumber : Renungan Kristen

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Dikhianati Orang Terdekat

"Kalau musuhku yang mencela aku, aku masih dapat menanggungnya; kalau pembenciku yang membesarkan diri terhadap aku, aku masih dapat menyembunyikan diri terhadap dia." Mazmur 55:13

Bila memperhatikan liku-liku perjalanan hidup Daud, yang melakukan pengkhianatan dan berbuat jahat terhadapnya bukan orang jauh atau musuh yang sesungguhnya, melainkan orang-orang terdekat yang makan sehidangan dengan dia.

Bukankah hal ini seringkali terjadi dalam kehidupan kita? Bukankah pengkhianatan, gosip, fitnahan, iri hati atau umpatan datangnya bukan dari musuh, melainkan dari orang-orang yang kita anggap sebagai teman, sahabat dan orang yang kita kasihi? Daud mengatakan, "Kalau musuhku yang mencela aku, aku masih dapat menanggungnya; kalau pembenciku yang membesarkan diri terhadap aku, aku masih dapat menyembunyikan diri terhadap dia. Tetapi engkau orang yang dekat dengan aku, temanku dan orang kepercayaanku: kami yang bersama-sama bergaul dengan baik, dan masuk rumah Allah di tengah-tengah keramaian." (ayat 13-15). Ini adalah fakta dan mungkin kita pernah mengalaminya juga. Rekan kerja di kantor, teman satu sekolah, keluarga terdekat, suami atau isteri yang kita kasihi, bahkan saudara seiman satu gereja, di mana kita bersekutu dan beribadah bersama-sama, di luar dugaan malah menyakiti dan mengkhianati kita seperti musuh. Para pelayan Tuhan yang tampaknya dari luar begitu kompak dalam pelayanan, satu sama lain saling menjatuhkan. "Orang itu mengacungkan tangannya kepada mereka yang hidup damai dengan dia, janjinya dilanggarnya; mulutnya lebih licin dari mentega, tetapi ia berniat menyerang; perkataannya lebih lembut dari minyak, tetapi semuanya adalah pedang terhunus." (ayat 21-22).

Jangankan Daud, Yesus pun mengalami hal yang sangat menyakitkan. Ia dikhianati oleh salah satu muridNya sendiri yaitu Yudas Iskariot, yang setiap hari makan semeja dengan Dia. Ketika Yesus ditangkap musuh-musuhNya, murid-muridNya justru meninggalkan Dia sendirian. "Lalu semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri." (Matius 26:56b). Betapa pedih dan sakitnya dikhianati orang-orang terdekat!

Jangan bersedih hati, ada satu Pribadi yaitu Yesus yang senantiasa mengasihi kita dan tidak akan pernah meninggalkan kita sendiri.

Sumber : Renungan Kristen

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Rahmat Pengampunan Bagi Luka Batin

Allah itu penjunan yang rancangan-Nya indah dan tak terselidiki. Namun bagaimana dengan mereka yang merasa terlantar atau abuse? Mereka yang batinnya tidak tenang dan bahkan memendam suatu bahaya yang berdaya ledak tinggi, pastilah tergolong dalam jiwa yang terluka. Endapan emosinya sewaktu-waktu akan mengganggu irama hidupnya. Bagai luka yang menganga, penuh nanah bahkan menuju pada proses amputasi, karena kepahitan, rasa sakit dan kepedihan yang disimpan dalam waktu lama akan menjadi monster hidupnya.

Putri anak bungsu dari sebuah keluarga, sangat dimanja ibunya. Intensitas relasi itu berdampak, ketika ibunya menghadap Tuhan, putri mengalami shock tanda lara yang tak terkira. Benih yang berbulir pun menyebar ke seluruh tubuhnya. Sayangnya sebaran rasa sakit dan perasaan tak berharga menyayat tiap tunasnya. Daya menyimpan duka ke dalam tak mampu diemban. Sehingga perhatian dan kasih yang mengalir dari para sanaknya pun tak mampu mengobati luka batinnya. Padahal Yakobus 1:21 berkata, Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.

Secara pribadi putri tak mampu menanggung secara imbang; rasa kegagalan, rasa menilai diri ditolak dan itu masuk lekat sampai ke alam bawah sadarnya yang berpengaruh buruk pada pola lakunya. Saat ia rindu akan indahnya warna netral, putri hanya dapat memandangi langit tanpa bintang, menatap kebiruan cakrawala yang tak terjangkau. Kesanalah hati yang murni pergi untuk menemukan Jamahan Allah, dan berharap dibebaskan dari belenggu konflik diri.

Tuhan, El Shadai bekerja dan menuntun para sanak terdekat untuk bertindak dalam kasih. Proses kejutan yang satu mewarnai aliran deras terangkatnya beban masa lalu dan terbukanya gerbang jalan baru. Suasana yang dikondisikan pun kadang melalui bisikan, arahan dan tuntunan agar cakrawala pandang tentang hidupnya menjadi cerah. Seperti madah Santo Paulus kepada umat di Roma: 8:22-25 Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin. Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita. Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya? Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun.

Sehingga pada suatu saat Putri mendengarkan sapaan Tuhan yang lembut sayup-sayup. "Aku ingin memberikan diri-Ku kepada jiwa-jiwa dan memenuhi mereka dengan kasih-Ku, tetapi hanya sedikit jiwa yang mau menerima semua rahmat yang telah dikhususkan kasih-Ku bagi mereka. Rahmat-Ku lenyap, kalau jiwa yang seharusnya menerimanya, tidak menerimanya; rahmat itu diambil oleh jiwa lain." Dengan rendah hati Putri pun mendengar bisikan Tuhan. Bagai mekarnya bunga, kesadaran akan perhatian keluarganya pun menjadi tampak nyata di matanya. Sinar dan pancar kegembiraan hatinya pun muncul seketika tatkala Putri berada di tengah mereka. Kasih Ilahi telah melakukan karyanya dikedalaman jiwa Putri.

Ya Yesus, Engkau telah memulihkan luka batin Putri, berilah dia kekuatan untuk berjuang, sebab tanpa-Mu dia tak mampu berbuat apapun. Sebab Engkau mampu melakukan segalanya, dan Engkau akan memberi dia semuanya yang diperlukan oleh anak-Mu yang lemah ini. Persis seperti kata Paulus dalam II Kor 5:17 "Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang."

Pesan moral orang yang merasa bisa adalah orang yang jiwanya kerdil, namun orang yang bisa merasa, adalah orang yang jiwanya matang. Mazmur 34:19 Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya. Ampunilah maka kamu akan diampuni juga

Semoga Roh Kudus mengurapi kita semua.

Sumber : Renungan Kristen

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Terjatuh Dan Tak Bisa Bangkit Lagi

Kita semua pernah terjatuh sesekali, bukan hanya secara fisik tapi juga secara emosional. Dan membangkitkan diri kita kembali, lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Kita tidak membutuhkan bakat khusus untuk menyerah atau berbaring di tengah jalan kehidupan dan berkata, "Aku berhenti!" Faktanya, jalan menuju keputusasaan dan kekecewaan yang kronis berawal dari sebuah hari yang normal yang berakhir dengan timbunan kekecewaan-kekecewaan kecil. Kekecewaan memunyai definisi "gagal untuk memenuhi atau memuaskan harapan dan keinginan", dengan kata lain, ketika kita menentukan diri kita untuk berharap akan sesuatu dan harapan itu tidak terpenuhi, kita menjadi kecewa. Kita merasa tertipu atau dikhianati.

Marilah kita hadapi kenyataan, tidak ada seorang pun dari antara kita yang akan pernah sampai ke tempat di mana kita tidak pernah lagi mengalami kekecewaan. Kita tidak bisa berharap untuk terlindung atau kebal dari setiap hal kecil. Kekecewaan adalah salah satu fakta dari kehidupan yang harus dihadapi oleh semua orang. Sering kali banyak orang membiarkan kekecewaan mereka terus menumpuk dan akhirnya menjadi terpuruk tanpa mengerti apa penyebabnya. Mereka kelihatannya tampak baik-baik saja, tapi sekarang mereka jatuh terbaring di jalan kehidupan tanpa tahu bagaimana terjadinya dan apa sebabnya. Banyak orang tidak menyadari bahwa masalah besar yang menghancurkan mereka ini dimulai sudah lama sebelumnya dengan beberapa kekecewaan kecil yang gagal mereka selesaikan.

Rasa sakit yang mendalam tidak datang begitu saja dari kekecewaan yang besar, seperti ketika kita gagal mendapatkan pekerjaan atau promosi yang kita inginkan. Rasa sakit emosional yang dalam bisa datang dari beberapa gangguan dan frustasi kecil. Itulah mengapa kita perlu tahu bagaimana caranya mengatasi kekecewaan kecil sehari-hari dan memunyai perspektif yang benar terhadap semua itu. Jika tidak, mereka dapat menjadi tidak terkendali dan meledak melebihi batasan.

Contohnya, bayangkan Anda memulai hari Anda dengan rencana dan jadwal di kepala Anda, dan Anda sudah cukup frustrasi dengan itu. Dalam perjalanan Anda ke kantor, jalanan yang macet membuat Anda terlambat. Lalu, ketika Anda akhirnya mulai bekerja, Anda mendengar seseorang di kantor menyebarkan gosip tentang Anda. Anda membuat kopi untuk menenangkan diri Anda, tapi kopinya tak sengaja tertumpah di baju Anda, yang hanya membuat masalahnya semakin rumit karena Anda akan menghadiri pertemuan (meeting) dengan atasan dan Anda tidak punya waktu untuk berganti pakaian!

Menghadapi hal-hal itu satu persatu secara terpisah memang terasa mengganggu, tapi ketika mereka semakin menumpuk, itu akan menjadi tak tertahankan. Lalu, dalam waktu yang hampir bersamaan, Anda mendapat laporan dari dokter tentang sesuatu hal yang tidak Anda harapkan. Dan di puncaknya, tunangan Anda menelpon, mengancam untuk membatalkan pernikahan Anda dengannya walaupun semua undangan telah dikirim! Bagaimana Anda akan menanggapinya? Apakah Anda akan tetap beriman, atau menemukan diri Anda penuh ketakutan dan sedang mengarah menuju kekecewaan dan keputusasaan? Semua kekecewaan dan frustasi kecil terhadap kemacetan, gosip di kantor, dan kopi yang tertumpah telah menjadi sebuah bencana. Dan ketika Anda menghadapi beberapa masalah serius seperti penyakit atau hubungan yang gagal, Anda menemukan diri Anda tidak siap untuk menghadapi semua itu. Jadi Anda terjatuh, menuju ketiadaan pengharapan dan keputusasaan.

Apa yang Anda lakukan saat kekecewaan datang? Saat kekecewaan memberatkan Anda seperti sebuah batu besar, Anda bisa membiarkannya menekan Anda sampai Anda merasa patah semangat, bahkan menjadi benar-benar menyerah, atau Anda bisa menggunakannya sebagai batu loncatan kepada hal-hal yang lebih baik. Belajarlah untuk beradaptasi dan menyesuaikan diri. Anda bisa melakukannya! Hadapi kekecewaan dan cepatlah membuat penyesuaian yang dibutuhkan untuk menangani situasi itu. Tuhan memunyai hal-hal yang lebih baik untuk Anda, dan Dia akan menolong Anda. Dia mengatakan dalam Ibrani 13:5, "...Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."

Daripada berkonsentrasi pada semua masalah Anda dan menjadi putus asa, arahkan fokus Anda kepada Tuhan dan renungkan janji-janji-Nya kepada Anda. Anda mungkin telah terjatuh, tapi Anda tidak harus tetap tergeletak. Tuhan selalu siap, mau, dan mampu untuk mengangkat Anda kembali. Bangkitlah, walaupun itu berarti Anda membutuhkan waktu dan proses.

Penulis artikel: Joyce Meyer

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)