Kamis, 30 September 2010

Trust Him With Your Heart

"I tell you the truth, unless a kernel of wheat is planted in the soil and dies, it remains alone. But its death will produce many new kernels—a plentiful harvest of new lives"

(John 12:24, NLT)

It's good to be passionate about your dreams, but did you know a dream can actually become an idol? If it's all you think about, and you're not going to be happy unless it happens your way, that's out of balance. The fact is, sometimes you have to release that dream back to the Father.

Sometimes we can get frustrated because we are trying to force things to happen on our timetable. Sometimes we hold on to things so tightly, but when we finally are willing to let them go, that's when God can bring them to pass. If you'll choose to release that frustration and not let it become the center of your attention, but instead, use that same time and energy to thank God that He's directing your steps, you open the door for God to give you the desires of your heart.

We have to remember, God already knows what we want and what we need. He's the One who put those desires in us. We shouldn't be consumed by trying to make things happen. Instead, a greater act of faith is to be happy right where you are; to stay open and trust God because He has good plans in store for your future!

A PRAYER FOR TODAY
Father God, today I release my dreams, my desires, my "wants" like a seed falling to the ground. I know that You have a good plan for my future, and I trust You to bring it to pass in my life. In Jesus' Name. Amen.

— Joel & Victoria Osteen

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Rabu, 29 September 2010

Nice Story Tentang Persahabatan

Waktu saya masih amat kecil, ayah sudah memiliki telepon di rumah kami. Inilah telepon masa awal, warnanya hitam, di tempelkan di dinding, dan kalau mau menghubungi operator, kita harus memutar sebuah putaran dan minta disambungkan dengan nomor telepon lain. Sang operator akan menghubungkan secara manual.

Dalam waktu singkat, saya menemukan bahwa, kalau putaran di putar, sebuah suara yang ramah, manis, akan berkata : "Operator". Dan si operator ini maha tahu.

Ia tahu semua nomor telepon orang lain!

Ia tahu nomor telepon restoran, rumah sakit, bahkan nomor telepon toko kue di ujung kota.

Pengalaman pertama dengan sang operator terjadi waktu tidak ada seorangpun dirumah, dan jempol kiri saya terjepit pintu. Saya berputar putar kesakitan dan memasukkan jempol ini kedalam mulut tatakala saya ingat .... Operator!!!

Segera saya putar bidai pemutar dan menanti suaranya.

" Disini operator..."

" Jempol saya kejepit pintu..." kata saya sambil menangis. Kini emosi bisa meluap, karena ada yang mendengarkan.

" Apakah ibumu ada di rumah ? " tanyanya.

" Tidak ada orang "

" Apakah jempolmu berdarah ?"

" Tidak , cuma warnanya merah, dan sakiiit sekali "

" Bisakah kamu membuka lemari es? " tanyanya.

" Bisa, naik di bangku. "

" Ambillah sepotong es dan tempelkan pada jempolmu..."

Sejak saat itu saya selalu menelpon operator kalau perlu sesuatu.

Waktu tidak bisa menjawab pertanyaan ilmu bumi, apa nama ibu kota sebuah Negara, tanya tentang matematik. Ia juga menjelaskan bahwa tupai yang saya tangkap untuk dijadikan binatang peliharaan , makannya kacang atau buah.

Suatu hari, burung peliharaan saya mati.

Saya telpon sang operator dan melaporkan berita duka cita ini.

Ia mendengarkan semua keluhan, kemudian mengutarakan kata kata hiburan yang biasa diutarakan orang dewasa untuk anak kecil yang sedang sedih. Tapi rasa belasungkawa saya terlalu besar. Saya tanya : " Kenapa burung yang pintar menyanyi dan menimbulkan sukacita sekarang tergeletak tidak bergerak di kandangnya ?"

Ia berkata pelan : " Karena ia sekarang menyanyi di dunia lain..." Kata - kata ini tidak tau bagaimana bisa menenangkan saya.

Lain kali saya telpon dia lagi.

" Disini operator "

" Bagaimana mengeja kata kukuruyuk?"

Kejadian ini berlangsung sampai saya berusia 9 tahun. Kami sekeluarga kemudian pindah kota lain. Saya sangat kehilangan " Disini operator "

Saya tumbuh jadi remaja, kemudian anak muda, dan kenangan masa kecil selalu saya nikmati. Betapa sabarnya wanita ini. Betapa penuh pengertian dan mau meladeni anak kecil.

Beberapa tahun kemudian, saat jadi mahasiswa, saya studi trip ke kota asal.

Segera sesudah saya tiba, saya menelpon kantor telepon, dan minta bagian "operator "

" Disini operator "

Suara yang sama. Ramah tamah yang sama.

Saya tanya : " Bisa ngga eja kata kukuruyuk"

Hening sebentar. Kemudian ada pertanyaan : "Jempolmu yang kejepit pintu sudah sembuh kan ?"

Saya tertawa. " Itu Anda.... Wah waktu berlalu begitu cepat ya "

Saya terangkan juga betapa saya berterima kasih untuk semua pembicaraan waktu masih kecil. Saya selalu menikmatinya. Ia berkata serius : " Saya yang menikmati pembicaraan dengan mu. Saya selalu menunggu nunggu kau menelpon "

Saya ceritakan bahwa , ia menempati tempat khusus di hati saya. Saya bertanya apa lain kali boleh menelponnya lagi. " Tentu, nama saya Saly "

Tiga bulan kemudian saya balik ke kota asal. Telpon operator. Suara yang sangat beda dan asing. Saya minta bicara dengan operator yang namanya Saly.

Suara itu bertanya " Apa Anda temannya ?"

" Ya teman sangat lama "

" Maaf untuk kabarkan hal ini, Saly beberapa tahun terakhir bekerja paruh waktu karena sakit sakitan. Ia meninggal lima minggu yang lalu..."

Sebelum saya meletakkan telepon, tiba tiba suara itu bertanya : "Maaf, apakah Anda bernama Paul ?"

"Ya "

" Saly meninggalkan sebuah pesan buat Anda. Dia menulisnya di atas sepotong kertas, sebentar ya....."

Ia kemudian membacakan pesan Saly :

" Bilang pada Paul, bahwa IA SEKARANG MENYANYI DI DUNIA LAIN... Paul akan mengerti kata kata ini...."

Saya meletakkan gagang telepon. Saya tahu apa yang Saly maksudkan.

Jangan sekali sekali mengabaikan, bagaimana Anda menyentuh hidup orang lain

♡ ◦°˚G☺d♡Bl姧 U◦°˚♡

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

New Garment

"Provide for those who grieve...a garment of praise instead of a spirit of despair. They will be called oaks of righteousness, a planting of the Lord for the display of His splendor"

(Isaiah 61:3, NIV)

Do you need a new garment today? I'm not talking about a physical garment. I'm talking about what's covering your mind and emotions. Are you clothed with despair and disappointment? Are you wearing "heaviness?" If you've gone through a hurtful situation, the Bible says there is a time to grieve, and it's important to release that hurt to the Lord. But the Bible also tells us that God wants to give you a garment of praise instead of a spirit of heaviness and despair.

Are the garments of yesterday weighing you down and holding you back? It's time for a new garment. The garment of praise is light and filled with peace and joy. Don't carry those heavy burdens around anymore. Choose to forgive those who have hurt you and praise God for what He's doing in your life today. If nothing else, start thanking Him for the beautiful sunrise. Thank him for restoring you, even if you don't see it yet. Just like this verse says, you will be as strong and secure as a tall oak tree, displaying His splendor all the days of your life!

A PRAYER FOR TODAY
Heavenly Father, I come to You today and ask that You take off my old, heavy garments of despair and heaviness. Make me new today. Give me a garment of praise so that I can be a display of Your glory and splendor. In Jesus' Name. Amen.

— Joel & Victoria Osteen

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Siap Untuk Membajak

Lukas 9:57-62,"Tetapi Yesus berkata: "Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah."

Melayani Tuhan tidak bisa dilakukan dengan setengah-setengah dan dengan banyak fokus.
Jangan takut dan kuatir, serahkan semuanya kepada Tuhan yang memegang kendali atas hidup kita.

Saat kita dengan sepenuh hati dan fokus dalam melayani Dia, maka Tuhan juga tidak akan setengah-setengah dalam menyertai kita.

♡ ◦°˚G☺d♡Bl姧 U◦°˚♡

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

The Apple of His Eyes

"Keep me as the apple of Your eye..."

(Psalm 17:8, NIV)

In this day and age, people are considered to be important for so many different reasons—titles, position, possessions, where you go, what you drive. But God's value system is very different from the value system of the world. God cherishes and values you so much today simply because He made you. You are the apple of His eye; the center of His world!

If you've ever thought that God has too many other important things on His plate to be concerned with you and your life, know this today—you are God's number one priority. And there's nothing you can do to be more important or less important to Him. He values you today and your value will never change. You are significant. Your life is significant. The things that concern you, concern God. He carefully watches over every detail of your life, and there is nothing too big or too small for His attention.

Today, don't be afraid to take your concerns and cares to the Father. He loves to hear you call upon Him. He is waiting to show Himself strong on your behalf.

A PRAYER FOR TODAY
Father in heaven, thank You for loving me today. Thank You for keeping me the apple of Your eye. I open my heart and mind to You and cast every care on You. I receive Your love for me. In Jesus' Name. Amen.

— Joel & Victoria Osteen

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Tuhan Yesus Baik

Apapun keadaan kita hari ini,masalah yang kita hadapi,tantangan yg datang silih berganti. Tetap kita katakan Tuhan Yesus Baik...

Seringkali orang yg kita kasihi mengecewakan kita. Orang tua 'membuang' kita bahkan kita harus mengalami penolakan demi penolakan...but skali lagi Tuhan Yesus itu Baik buat kita semua.

Ingat,....
Rancangan Tuhan adalah mendatangkan damai sejahtera menuju hari depan yg penuh harapan.
So keep on spirit! Keep on growing! Keep on strong in Jesus Christ

♡ ◦°˚G☺d♡Bl姧 U◦°˚♡

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Kemerdekaan Untuk Melayani

Keluaran 4:20, Galatia 5:13

Real Freedom is not only freedom from, but freedom for.....?

Banyak orang Kristen yang terpenjara dan di penjarakan oleh dirinya sendiri, aturan aturan keluarga dan aturan masyarakat, sehingga banyak orang tidak bisa melayani.

Salah satu alasan besar kita tidak mengalami kemerdekaan dalam melayani karena kita masih terkurung dalam PENJARA........

Problematika :

* Mengeluh karena perbudakan.

* Berteriak minta tolong.

* Allah mendengar mereka

* Allah memperhatikan mereka.....

Dialog antara Allah dan Musa (pergumulan Musa ketika ia di utus oleh Allah, mengiringi Israel keluar dari tanah Mesir).

Terkadang kita sama seperti Musa, belum mendapat kemerdekaan untuk melayani, karena masih dipenjaraka oleh :

* Sesi 1. Konsep Aku (yang tidak mau).

* Sesi 2. Konsep Allah ( yang kuperkenalkan).

* Sesi 3. Konsep orang lain (yang ku layani).

* Sesi 4. Konsep aku (yang tidak bisa bicara).

* Sesi 5. Konsep orang lain (yang lebih bisa).

* Sesi 6. Konsep kemerdekaan Musa untuk melayani karena taat.

Apa yang menjadi penjara bagi kita untuk berkata aku tidak bisa melayani / datang ke gereja? Setidaknya ada 10 Alasan : pesta ; kedukaan ; mall ; sakit ; usaha/pekerjaan ; hujan ; malas ; takut ; keluarga ; konflik.

Dialog sesi 6 (keluaran 4:20) menjelaskan bahwa Musa mengalami kemerdekaan untuk melayani karena ia mempunyai keberanian dan ketaatan.

Selamat melayani dan terus semangat.

♡ ◦°˚G☺d♡Bl姧 U◦°˚♡

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Tiga Wajah Berbeda

Alkisah, pada waktu Leonardo Da Vinci melukis "Makan Malam Terakhir" (the last supper)", ia memerlukan beberapa orang untuk di jadikan model agar lukisannya lebih hidup.

Ada sebuah kisah yang menarik pada waktu ia melukis Rasul Yohanes, Petrus dan Yudas.

Saat kebaktian gereja, ia melihat "seorang pemuda anggota koor gereja" yang wajahnya jujur, lembut dan baik hati. Ia meminta pemuda itu untuk menjadi model "rasul Yohanes" dan melukisnya.

Beberapa bulan kemudia Ia berjalan ke pantai dan menemukan "seorang nelayan" yang berwajah jujur,keras,tetapi baik hati.

Ia meminta pemuda itu untuk menjadi model "Rasul Petrus" dan melukisnya.

Beberapa bulan kemudian, di dalam suatu penjara, ia menemukan "seseorang terpidana penipuan uang" yang berwajah licik, pandai menipu dan kejam. Ia meminta pemuda itu untuk menjadi model "Yudas" dan melukisnya.

Setelah selesai dilukis pemuda itu menangis.

Leonardo Da Vinci merasa heran dan bertanya,"mengapa engkau menangis???"

Pemuda itu menjawab," apakah bapak tidak mengenal saya??? Saya juga model Rasul Yohanes dan Rasul Petrus yang bapak lukis.

Karena beban ekonomi keluarga, saya berhenti menyanyi dalam koor gereja dan menjadi nelayan.

Karena sulit mencari ikan dan beban ekonomi yang semakin berat, saya menjadi seorang penipu dan di penjara di sini."

-anonim-

"Supaya jangan ada orang yang goyang imannya karena kesusahan kesusahan ini. Kamu sendiri tahu, bahwa kita ditentukan untuk itu." 1Tesalonika 3;3

♡ ◦°˚G☺d♡Bl姧 U◦°˚♡

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Seseorang Membutuhkan Kasih Anda

Kisah luar biasa tentang sepasang anak kembar yang baru berumur beberapa bulan, Kyrie dan Brielle Jackson lahir pada 17 Oktober 1995 di RS Massachusetts Memorial di Worcester, MA. Dimana salah seorang dari mereka dilahirkan dengan kondsi jantung yang serius dan tidak memungkinkan untuk hidup ( Brielle Jackson ).

Beberapa hari berlalu dan kesehatan Brielle terus memburuk dan ia hampir mati. Pihak Rumah Sakit sudah berusaha segala cara untuk membuat Brielle tenang dan membaik dari merawatnya di ICU ataupun memberi izin agar orang tua atau pun perawat memeluknya, tetapi segala cara itu sia-sia.

Lalu ada seorang perawat Gayle Kasparian di Rumah Sakit itu bertanya jika ia dapat melanggar aturan rumah sakit dan menaruh bayi kembar itu dalam inkubator yang sama daripada inkubator yang berbeda. Itu adalah masalah besar, tetapi akhirnya dokter menyetujui bayi kembar itu untuk ditempatkan berdampingan dalam inkubator yang sama, tepat seperti keadaan mereka dalam rahim.

Entah bagaimana bayi yang sehat itu (Kyrie) berhasil menjangkau dan menaruh lengannya di sekeliling adik perempuan yang sakit itu. Tidak lama kemudian dan tanpa alasan yang jelas, jantungnya mulai stabil dan sembuh, tekanan darahnya menjadi normal, dan suhunya segera mengikuti ke arah baik. Sedikit demi sedikit Brielle membaik dan hari ini mereka berdua adalah anak-anak yang sehat sempurna.

Seorang photographer Chris Christo berhasil mengambil foto bayi kembar itu ketika berpelukan di dalam inkubator dan diberi judul " pelukan yang menyelamatkan".

Sahabatku, seseorang membutuhkan pelukan Anda hari ini. Seseorang membutuhkan kasih Anda. Seseorang perlu merasakan jamahan Anda. Anda mungkin tidak menyadarinya, tetapi ada kesembuhan dalam tangan-tangan Anda. Ada kesembuhan dalam suara Anda. Tuhan ingin memakai Anda untuk mendatangkan harapan, kesembuhan, kasih dan kemenangan kepada orang-orang ke manapun Anda pergi.

Jika Anda berani mau mengalihkan pikiran Anda dari masalah-masalah Anda, mengalihkan pikiran dari kebutuhan-kebutuhan Anda sendiri dan sebaliknya berusaha menjadi berkat bagi orang lain, Tuhan akan melakukan lebih banyak bagi Anda dibanding yang Anda bahkan dapat minta atau pikirkan.

John Bunyan (the Pilgrim's Progress) mengatakan..

"Engkau belum hidup hari ini sebelum engkau melakukan sesuatu untuk seseorang yang tidak dapat membayar kembali padamu.


But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Lebih Dari Pemenang

Pemenang adalah namaku.
Kemenangan adalah tujuanku.
Pantang menyerah adalah mentalku.
Tahan uji adalah gaya hidupku.
Bertanding dengan benar adalah cara berpikirku. Tapi berserah pada TUHAN adalah hatiku.
Karena kita semua dilahirkan sebagai pemenang, bahkan lebih dari pemenang.

"Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita." (Roma 8:37).

♡ ◦°˚G☺d♡Bl姧 U◦°˚♡

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Kekuatan Berpikir Positif

Suatu ketika seorang pria menelepon Norman Vincent Peale. Ia tampak sedih. Tidak ada lagi yang dimilikinya dalam hidup ini. Norman mengundang pria itu untuk datang ke kantornya.

"Semuanya telah hilang. Tak ada harapan lagi," kata pria itu. "Aku sekarang hidup dalam kegelapan yang amat dalam. Aku telah kehilangan hidup ini."

Norman Vincent Peale, penulis buku "The Power of Positive Thinking", tersenyum penuh simpati. "Mari kita pelajari keadaan anda," kata Norman dengan lembut. Pada selembar kertas ia menggambar sebuah garis lurus dari atas ke bawah tepat di tengah-tengah halaman. Ia menyarankan agar pada kolom kiri pria itu menuliskan apa-apa yang telah hilang dari hidupnya. Sedangkan pada kolom kanan, ia menulis apa-apa yang masih tersisa.

"Kita tak perlu mengisi kolom sebelah kanan," kata pria itu tetap dalam kesedihan. "Aku sudah tak punya apa-apa lagi."

"Lalu kapan kau bercerai dari istrimu?" tanya Norman tiba-tiba. "Hei, apa maksudmu? Aku tidak bercerai dari istriku. Ia amat mencintaiku!" "Kalau begitu bagus sekali," sahut Norman penuh antusias. "Mari kita catat itu sebagai nomor satu di kolom sebelah kanan "Istri yang amat mencintai." Nah, sekarang kapan anakmu itu masuk penjara?" "Anda ini konyol sekali. Tak ada anakku yang masuk penjara!" "Bagus! Itu nomor dua untuk kolom sebelah kanan "Anak-anak tidak berada dalam penjara." kata Norman sambil menuliskannya di atas kertas tadi.

Setelah beberapa pertanyaan dengan nada yang serupa, akhirnya pria itu menangkap apa maksud Norman dan tertawa pada diri sendiri. "Menggelikan sekali. Betapa segala sesuatunya berubah ketika kita berpikir dengan cara seperti itu," katanya.

Kata orang bijak, bagi hati yang sedih lagu yang riang pun terdengar memilukan. Sedangkan orang bijak lain berkata, sekali pikiran negatif terlintas di pikiran, duniapun akan terjungkir balik. Maka mulailah hari dengan selalu berfikir positif.

Norman Vincent Peale
Penulis buku The Power of Positive Thinking

♡ ◦°˚G☺d♡Bl姧 U◦°˚♡

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Awet Muda

Banyak iklan di koran, majalah, radio, televisi maupun media lain yang menawarkan produk-produk untuk awet muda. Dalam ayat bacaan hari ini juga diungkapkan rahasia agar tetap awet muda, yaitu jika seseorang dapat hidup mencukupkan diri di dalam segala keadaan.

Orang cepat menjadi tua disebabkan karena tidak dapat menerima keberadaan hidupnya, sehingga menjadi stres, kecewa, sakit hati dan hidup tertekan serta kehilangan damai sejahtera. Jadi, kondisi hati sangat menentukan orang cepat tua atau sebaliknya tetap awet muda.

Hidup berbahagia bukanlah hidup tanpa masalah. Tetapi hidup yang selalu mau belajar mencukupkan diri dengan apa adanya. Hidup seperti ini membuat kita lebih bersemangat dan dapat bersyukur selalu kepada Tuhan. Jika kita pelajari dalam Alkitab ada beberapa pelajaran penting mengapa kita harus belajar mencukupkan diri dalam segala perkara yaitu:

1. Karena cinta akan uang adalah akar dari segala kejahatan (I Timotius 6:6-10) dengan lain kata jika kita tidak belajar mencukupkan diri maka kita dapat melakukan tindakan yang keliru dan jahat di mata Tuhan. Karena itu cukupkanlah diri dengan apa yang ada niscaya kita dapat bersyukur dan dapat menikmati hidup ini dengan bersukacita.

2. Karena apa yang ada di dalam dunia ini tidak dapat menyelamatkan kita, sebab hanya bersifat sementara saja (Matius 16 : 26). Utamakanlah perkara yang bersifat kekal yaitu keselamatan. Orang yang dapat mencukupkan diri dengan apa yang ada, sesungguhnya adalah seorang yang selalu menantikan berkat-berkat yang bersifat kekal dengan ucapan syukur dan sukacita.

3. Karena seseorang yang mencukupkan diri dalam segala perkara akan mempercayakan hidup sepenuhnya kepada Tuhan (Ibrani 13 :5-6). Ia selalu merasakan kehadiran dan penyertaan Tuhan dalam hidupnya, hatinya selalu melimpah dengan sukacita dan wajahnya berseri-seri.

4. Karena orang yang tidak mencukupkan diri dengan apa yang ada akan menjadi orang yang serakah (Efesus 5:5). Seorang yang serakah tidak mempunyai tempat di kerajaan Allah. Jika mereka berdoa dengan tujuan hanya untuk memuaskan hawa nafsunya, maka doa demikian tentu tidak layak di hadapan Tuhan (Yakobus 4:3).

Belajarlah untuk selalu mencukupkan diri dalam segala perkara dengan apa yang ada. Karena seorang yang dapat mencukupkan diri pasti menyadari bahwa Tuhan selalu menyertai dan membuat segala sesuatu indah pada waktunya.

♡ ◦°˚G☺d♡Bl姧 U◦°˚♡

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Kerjakan Panggilan Kita

1 Korintus 12:18,

"Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya."

Seperti mata tidak dapat menggantikan tugas mulut, hidung dan alis, demikian pula kita tidak bisa menggantikan peran orang lain. Setiap orang memiliki peran dan tugas masing-masing. Namun kadang kita tidak mau mengerti.

Kerjakan panggilan kita masing-masing, laksanakan dengan sebaik-baiknya agar hati Tuhan disenangkan.

♡ ◦°˚G☺d♡Bl姧 U◦°˚♡

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Masalah

Kekerasan hati tidak akan pernah memenangkan apapun kecuali penyesalan.
 
10 Hal yang harus kita ketahui tentang "MASALAH"
 
1. Masalah bukanlah masalah jika tidak dipermasalahkan.

2. Masalah bukanlah masalah, tapi cara kita memandangnya itulah masalah yang sebenarnya.

3. Masalah ada bukan untuk melemahkan kita tapi justru untuk mendewasakan dan menguatkan kita.

4. Masalah itu seperti api yang memanaskan emas, semakin panas apinya semakin murni emasnya.

5. Masalah adalah salah satu bukti bahwa kita hidup, karena hanya orang yang mati yang tidak punya masalah.

6. Masalah adalah jalan utama menuju kebijaksanaan, karena kebijaksanaan tidak akan terbukti tanpa masalah.

7. Masalah merupakan jalan tercepat menuju kesuksesan.

8. Masalah merupakan guru terbaik yang pernah ada dalam kehidupan.

9. Masalah itu ibarat sebuah pertandingan, kita harus memenangkannya sebelum mendapatkan hadiahnya.

10. Masalah adalah alat yang diijinkan Tuhan untuk menguji iman kita.

Jadi jangan takut jika kita menemui masalah, hadapilah masalah kita. Jangan lari daripadanya.
 
TETAPI.. Jika kita merasa selalu ada masalah di manapun kita berada, bisa jadi mungkin itu tandanya Tuhan sedang menunjukkan pada kita bahwa kita keras kepala dan keras hati! ^^

♡ ◦°˚G☺d♡Bl姧 U◦°˚♡

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Terjun Bebas

Saat aku merasa sudah tidak sanggup lagi untuk memikul beban hidupku yang begitu berat, aku mengakhiri hidupku dengan melompat bebas dari sebuah gedung di lantai 11..

Dilantai 10: Kulihat pasangan yang terkenal sangat harmonis dan saling mencintai sedang bertengkar dan saling memukul satu sama lain.

Dilantai 9: Kulihat Peter yang biasanya kuat dan tabah sedang menangis.

Dilantai 8: Ah Mei memergoki tunangannya sedang bercinta dengan sahabatnya.

Dilantai 7: Linda sedang minum obat anti-depresi.

Dilantai 6: Heng yang pengangguran terus membeli 7 koran untuk mencari lowongan kerja tiap hari.

Dilantai 5: Mr.Wong yang sangat dihormati publik, sedang mencoba baju dalam istrinya.

Dilantai 4: Rosa bertengkar lagi dengan pacarnya.

Dilantai 3: Pak tua sedang mengharapkan seseorang datang mengunjunginya.

Dilantai 2: Lily sedang memandangi foto suaminya yang sudah meninggal 6 bulan lalu.

Sebelum aku melompat dari gedung, kupikir aku orang yang paling malang. Sekarang aku sadar bahwa setiap orang punya masalah dan kekuatirannya sendiri. Setelah kulihat semuanya itu, aku tersadar bahwa ternyata keadaanku sebenarnya tidak begitu buruk. Semua orang yang kulihat tadi sekarang sedang melihat aku.. Terkapar meregang nyawa. Kurasa setelah mereka melihat kondisiku yang sedang menjelang tak bernyawa sekarang, mereka akan berpikir bahwa sebenarnya keadaan mereka tidak terlalu buruk.

"Bersyukurlah atas dirimu apa adanya. Karena bila kamu membandingkan dengan orang lain, kamu akan "terkejut" dengan rahasia hidup mereka"

Dan..

Cintailah dirimu, walaupun seberapa berat masalah yang menimpamu, ‎karena bagaimanapun keadaannya, Anda tetaplah berharga di mata Tuhan. Anda bisa menjadi alat yang dipakai-Nya, untuk memberikan manfaat bagi orang lain.

From : Life Is Wonderful by Andrew Hoo

♡ ◦°˚G☺d♡Bl姧 U◦°˚♡

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Jadilah Kuat

"Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, hai semua orang yang berharap kepada TUHAN!" (Mazmur 31:25).

Pengharapan bukanlah sesuatu yang lemah, semacam dongeng yang tak nyata. Dibutuhkan kekuatan untuk meletakkan kepercayaan Anda kepada Tuhan, ketika kehidupan menggoncang hati dan jiwa Anda! Orang yang lemah jarang berpegang pada pengharapan yang positif untuk waktu yang lama, karena pengharapan membutuhkan lebih banyak dari itu.

Tetapi orang-orang yang rohaninya kuat meletakkan iman mereka kepada Tuhan dan membiarkan Dia mengangkat hati mereka dalam pengharapan. Lalu guncangan datang dalam hidup, tetapi itu tidak dapat menghancurkan mereka. Pengharapan membuat orang-orang Kristen senantiasa semakin kuat.

Sumber:
Pamela McQuade, Everyday Encouragement (Jakarta: PT. Abiyah Pratama, 2008), hal. 121.

♡ ◦°˚G☺d♡Bl姧 U◦°˚♡

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Pemenang Kehidupan

Pemenang kehidupan adalah :
1. Orang yang tetap sejuk ditempat yang panas.
2. Yg tetap manis ditempat yang begitu pahit.
3. Yang tetap merasa kecil meskipun telah menjadi besar.
4. Dan yang tetap tenang ditengah badai yang paling hebat.
Serta "TETAP MENGANDALKAN TUHAN DALAM SEGALA PERKARA" selamat pagi dan selamat beraktifitas

Copas :Shinta-ReadersDigestIndonesia

♡ ◦°˚G☺d♡Bl姧 U◦°˚♡

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Ron Artest

Setibanya di Yerusalem Saulus mencoba menggabungkan diri kepada murid-murid, tetapi semuanya takut kepadanya, karena mereka tidak dapat percaya bahwa ia juga seorang murid
(Kisah Para Rasul 9:26)

RON ARTEST
Kisah Para Rasul 9:1-19, 26-31

Ron Artest dulunya dikenal sebagai atlet NBA (Liga Bola Basket Amerika Serikat) yg meski berbakat, tetapi sangat temperamental dan kontroversial.
Citra ini terbentuk terutama karena perkelahiannya dg penonton dalam sebuah pertandingan pada 2004.

Pada awal musim pertandingan 2009/2010, ia bergabung dg tim juara bertahan, Los Angeles Lakers. Pada waktu itu, ia mengaku sudah berubah. Sayang, banyak orang meragukannya. Namun, lewat pertandingan demi pertandingan, ia membuktikan janjinya.
Hingga akhirnya ia malah berjasa besar membantu timnya menjadi juara liga.

Perjalanan hidup Paulus juga mirip dg pengalaman Ron Artest. Ia dulunya adalah seorang musuh Kristus dan penganiaya jemaat. Singkat kata, masa lalunya begitu kelam. Namun oleh anugerah-Nya, Tuhan memanggilnya untuk bertobat melalui peristiwa di perjalanan ke Damsyik.
Hanya saja, karena reputasi masa lalunya yg buruk, murid2 yg lain sulit memercayai kalau Paulus sudah sungguh2 berubah.

Namun, kecurigaan ini tidak membuat Paulus undur. Ia terus berusaha meyakinkan mereka dg bukti2 di hidupnya, bahwa ia sudah sungguh2 berubah.

Salah satu tantangan dalam membuka lembaran hidup yg baru memang adalah kecurigaan dari orang2 di sekitar kita, bahwa kita sudah sungguh-sungguh berubah.
Akan tetapi, seperti yg dilakukan oleh Ron Artest dan Paulus, jangan kita undur karenanya. Sebaliknya, buktikanlah dg menjalani hidup kita yg baru secara konsisten.
Maka suatu hari kelak mereka akan percaya dan menerima kita sepenuhnya

ORANG YANG SUNGGUH BERTOBAT PASTI AKAN MENUNJUKKAN
PERUBAHAN HIDUP YANG KONSISTEN

♡ ◦°˚G☺d♡Bl姧 U◦°˚♡

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Belajar Melepaskan Apa Yang Menjadi Milik Kita

Sesuatu yang telah diberikan,
kita pikir itu milik kita..
Sesuatu yang telah didapatkan,
kita pikir itu milik kita..
Sesuatu yang diperoleh,
kita pikir itu adalah milik kita..
Semua milik kita, punya kita dan menjadi hak kita.

Tanpa kita sadari begitu kita terpisah darinya
begitu sakit rasanya..
begitu dalam penderitaannya..
begitu besar kehilangannya..
begitu dalam jurang kesedihannya..

Ia datang tanpa diundang..
Ia pun pergi tanpa berbekas..
Ia yang datang dan pergi, semua bukan milik kita
dan tidak perlu kita menderita karena melekatinya.

Selagi bersama, berbahagialah..
Selagi memiliki, hargailah..
Selagi ada, rasakanlah..

Sewaktu berpisah, kenanglah..
Sewaktu pergi, relakanlah..
Sewaktu kehilangan, lepaskanlah..

Saat jodoh telah berakhir, relakanlah, lepaskanlah. Setiap orang terlahir di dunia ini dengan tangan kosong, "pergi" pun kelak juga tidak akan membawa apa-apa. Ketika perannya berakhir, sampai di sanalah skenario kehidupannya. Segala sesuatu tidak kekal adanya. Itulah hidup..

Milikilah hidup tinggal di dalam Yesus. Orang-orang yang memutuskan untuk hidup di luar Dia tidak pernah memiliki damai yang sejati dalam hatinya. Apa yang ada pada kita semua ini hanyalah titipan saja. Kita hanya dipercayai untuk mengelola dengan baik dan benar. Buat apa juga kita memperoleh seluruh isi dunia ini, tapi kita kehilangan nyawa kita? Nyawa di sini berbicara tentang damai di hidup kita. Berbicara tentang kepastian bahwa kita sudah ditebus, diampuni dan diperdamaikan hubungan kita dengan Bapa di Sorga. Berbicara tentang berjalan bersama dengan Allah. Amin.

♡ ◦°˚G☺d♡Bl姧 U◦°˚♡

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Koin Yang Tidak Berguna

"Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?"
(Matius 6:26).

Dulu, orang sering memungut uang logam yang jatuh. Tetapi sekarang, sekeping uang logam tidak lagi berharga. Kita jarang melihat orang memungut koin. Pemerintah mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk membuatnya daripada nilai uang itu sendiri. Lagi pula, saat ini hampir tidak ada lagi barang yang dapat kita beli hanya dengan koin.

Baru-baru ini, sepulang dari gereja, aku menemukan sebuah koin di areal parkir. Aku mengambil koin itu dan memperhatikannya dengan seksama. Koin itu bengkok, cacat dan sangat jelek.

Saat ini, aku menyimpan koin itu di dalam gelas perjamuan. Koin itu mengingatkanku tentang betapa sering dunia melihatku sebagai seorang yang bengkok, cacat, jelek dan tidak berguna. Dunia tidak mempedulikanku sama sekali. Gelas perjamuan itu mengingatkanku bahwa hanya ada Satu Pribadi didalam hidup yang melihat nilaiku dan mau mempedulikanku. Yesus tidak hanya melihat diriku, Ia mati bagiku. Aku berharga!

Saat kita merasa tidak berharga dan jelek, kita dapat mengingat Pencipta yang Agung. Ia memperhatikan, memberikan waktu, dan menjangkau hidup kita.

Doa: Ya Allah, terima kasih karena Engkau mengasihi kami. Bukalah mata kami untuk melihat orang lain yang merasa tidak berharga dalam perjalanan hidup kami. Berikan kami kasih seperti Engkau telah mengasihi kami. Amin.

♡ ◦°˚G☺d♡Bl姧 U◦°˚♡

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

God Given Dreams

"A man's mind plans his way, but the Lord directs his steps and makes them sure"

(Proverbs 16:9, AMP)

Oftentimes as children, we have dreams for the future, dreams of being ball players and actresses, super heroes and firemen. But most of the time, they end up just being wishful thinking. As we get older, we grow out of them. It's good to play and have dreams as children, but when we grow up, we have to know the difference between a God-given dream and a wish. I remember when I was a little boy, I dreamed of playing basketball for the Houston Rockets. That was definitely a fantasy! Beyond our wishes though, we all have dreams placed inside of us by the Creator of the universe. In fact, the Latin word for "desire" means "from the Father." One way to tell if a dream is really from God is that the desire won't go away. You may have had it for years, but you still can't let it go. In fact, you may have tried to let it go, but it won't let go of you.

Today, I encourage you to search your heart and allow those God-given dreams to surface. He placed those desires inside of you for a purpose, and He's going to use them to direct you into the destiny He has in store for you!

A PRAYER FOR TODAY
Father in heaven, thank You for the dreams and desires You've placed within me. I submit those dreams to You and ask that You direct my steps. Search my heart and make my thoughts agreeable to Your Word and to Your plan for me. In Jesus' Name. Amen.

— Joel & Victoria Osteen

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Selasa, 28 September 2010

Hati - Hati Dalam Mengambil Kesimpulan

Janganlah lekas" marah dalam hati, karena amarah menetap dalam dada org bodoh"

Pengkhotbah 7 : 9

Terkadang kita sering menyimpulkan sesuatu yang meskipun masuk akal tetapi "tidak benar" Kita cukup sering menciptakan konflik yang sama sekali tidak penting.

Agar tidak mengambil kesimpulan yg salah, telitilah untuk mendapat fakta yg benar. Jangan membuat sebuah kesimpulan yg salah..

♡ ◦°˚G☺d♡Bl姧 U◦°˚♡

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Pengemudi

 Dr. Wan sekeluarga tinggal di Eropa,1 kali mereka hendak ke Jerman.Dgn mengendarai mobil tanpa henti siang malam, butuh waktu 3 hari sampe sana. Dirinya, istrinya, & anak perempuannya berumur 3 tahun dalam mobil itu.

Malam pertama di mobil anaknya ketakutan dgn kegelapan di luar,karna blum pernah berpergian saat malam.

"Mau kemana kita papa?".

"Ke rumah paman di jerman".

"Papa pernah kesana?"

"Belum"

"Papa tau jalan kesana?"

"Mungkin, kita dapat lihat peta"

"Papa tau cara baca peta?"

"Ya, kita akan sampe dgn aman"

"Dimana kita makan kalo lapar nanti?"

"Kita makan di resto pinggir jalan"

"Papa tau ada resto pinggir jalan?"

"Ya, ada"

"Papa tau dimana?"

"Tidak, tapi kita akan menemukannya.

"Dialog yg sama berlangsung beberapa kali pada malam pertama & kedua,tapi pada malam ke 3 anak ini diam. Dr. Wan pikir dia tertidur ternyata dia masih bangun & melihat sekeliling dgn tenang.

Dr. Wan curiga & coba tanya lg anaknya,

"Sayang, kamu tau kita pergi kemana?"

"Jerman, ke rumah paman"

"Kamu tau bagaimana kita sampe sana?"

"Tidak"

"Trus napa gak tanya-tanya lagi?"

"Karna papa sedang mengemudi"

Jawaban dari anak kecil 3 th ini menjadi kekuatan dr.Wan selama bertahun-tahun,Saat dia mempunyai pertanyaan & ketakutan dlm perjalanan hidupnya bersama TUHAN.

Anda mungkin tau tujuan hidupmu seperti anak kecil itu,Tapi anda tak tau jalan ke sana,Anda tak dpt baca peta,Anda tak tau apa akan menemukan restoran sepanjang perjalanan?

Tapi gadis kecil ini tahu hal yg terpenting:

Papa sedang mengemudi & sampai ; dia aman.

Apa sikap & respon anda sebagai penumpang?

Anda mungkin tlah menanyakan begitu banyak pertanyaan sebelumnya,tp anda dapat belajar jadi anak kecil itu,yaitu fokus terpenting:

"GOD is driving your life & you will be saved, Don't worry !!"

Kita pasti sampai ke tujuan...

TUHAN YESUS MEMBERKATI KITA SEMUA. Amin.


But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Your Prayers Have An Impact

"God hears us whenever we ask Him and we know also that He gives us what we ask from Him." 1 John 5:15 (GNT)Prayer can do whatever God can do. His resources are available to you. Twenty times in the New Testament it says, "Ask."


Do you ever wonder if prayer really works?  You're praying about something and Satan whispers to you, "This is a waste of time. Forget it!  Who do you think you are?  What do you think you're doing?  God is not listening. Don't waste your time."

Prayer works because God is in control. The basis of all miracles is God's sovereignty.  Why does He do one and not another?  Because God is in control.  We have to trust His wisdom and His goodness.

Ephesians 3:20 says, "God is able to do far more than we would ever dare to ask or even dream of, infinitely beyond our highest prayers, desires, thoughts or hopes."(LB)

Prayer can do whatever God can do.  His resources are available to you.  Twenty times in the New Testament it says, "Ask."  It's encouraging to know that things that are out of my control are not out of God's.  I may not be able to change a situation but I can pray and God can change it. 

I know exactly what some of you are thinking right now.  "If I can pray and ask God to change things and if God is really in control of everything, why don't I get everything I pray for?" Good question.  Here are three reasons:

1)God is not a genie.  You don't put in a prayer, rub a thing and get whatever you want. If every prayer were answered we'd be spoiled brats.  Do you give your children everything they ask for?  I hope not.  You know what's best for them.  You can see the bigger picture.  If you can see the bigger picture for your kids, how much bigger is the picture God can see?

2)Sometimes Christians pray in conflict.  You get two Christians praying at the Super Bowl for different teams.  Who's God going to answer? Obviously, God can't answer every prayer at the same time.

But I think the real reason is this:

3)God knows what's best and you don't.  If you think you do, that is very presumptuous. First John 5:14 tells us, "We are sure that He (God) hears us if we ask Him for anything that's according to His will."(GNT) Look at the phrase "according to His will." The attitude of your prayer needs to be: "Lord, this is my prayer request, but Thy will be done."  That's what Jesus prayed, "Lord if it's possible, let this cup pass from me. Nevertheless let Thy will..." (Luke 22:42).

By : Rick Warren
But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Be Faithful

"But I trust in You, O Lord; I say "You are my God" My times are in your hands" (psalm 31:14-15).

David had a big dream for his life. He had a desire to make difference, but as a young man he spent many years as a sheperd, caring for his father's sheep. I'm sure there were plenty of times when he was tempted to think that God had forgotten him. He must have thought, God had forgotten him. He must have thought, God, what am I doing here? There's no future in this place. When are You going to change this situation?

But David understood God's timing. He knew that if he would be faithful in obsacurity, God would bring his dreams to pass in due season. You know the story. God promoted David out of those fields, he defeated Goliath and eventually he was made king of Israel. Contentment starts in our attitude and is rewarded with patience.

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Stir Up Your Dreams

"Therefore I remind you to stir up the gift of God which is in you..."(2 Timothy 1:6, NKJ)

Do you need some freshness in your life today? You may simply need to stir up what God has placed on the inside of you. Stir up those gifts, stir up those dreams, stir up those talents inside. Start stretching yourself. You were created to be a dreamer and to pursue the desires God has placed in your heart.

The Scripture tells us that without vision, people perish. If you don't have a dream or vision for your life, you're not really going to reach your fullest potential. Maybe at one time you had a dream, but you went through some disappointments or setbacks. Things didn't turn out the way you planned. But here's a key: when one dream dies, dream another dream. Just because it didn't work out the way you had it planned doesn't mean that God doesn't have another plan. You cannot allow one disappointment or even a series of disappointments to convince you that your dream is over. It's time to dig your heals in and hold on to the promises in your heart. Stir up those God-given dreams today and watch Him pour out His favor and blessing upon you and fulfill every desire in your heart!

A PRAYER FOR TODAY
Father in heaven, I come humbly to You. I give You my past, my disappointments, my brokenness. Fill me with Your hope and expectation and give me the dreams and desires that You have in store for my life. In Jesus' Name. Amen.

— Joel & Victoria Osteen

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Mengendalikan Kemarahan

Pada 6 Juni 1944, Dwight D. Eisenhower, Komandan Tertinggi Pasukan Sekutu, adalah orang yang paling berkuasa di atas bumi. Di bawah otoritasnya, pasukan amfibi terbesar yang pernah ada dipersiapkan untuk membebaskan benua Eropa yang dicengkeram oleh Nazi. Bagaimana Eisenhower dapat memimpin pasukan yang sangat besar itu? Sebagian jawabnya dapat dikaitkan dengan kemampuannya yang hebat dalam bekerja sama dengan berbagai macam orang.

Namun, banyak orang yang tidak tahu, bahwa dulu Ike (nama panggilan Eisenhower), tidak selalu bergaul karib dengan orang lain. Pada waktu kecil, ia sering berkelahi di sekolah. Syukurlah ia mempunyai seorang ibu yang penuh kasih dan mengajarkan kepadanya Firman Allah.

Suatu kali, ketika sedang membalut tangan Ike setelah kemarahannya yang meledak-ledak, si ibu mengutip Amsal 16:32, "Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota." Bertahun-tahun kemudian, Eisenhower menulis, "Aku selalu mengingat kembali percakapan itu sebagai salah satu peristiwa yang paling berharga di dalam hidupku." Tidak diragukan lagi, dengan belajar mengendalikan kemarahannya, Eisenhower dapat bekerja sama secara efektif dengan orang lain.

Tidak dapat dipungkiri bahwa ada kalanya setiap kita akan dicobai hingga kemarahan kita mudah tersulut. Namun, melalui karya Allah di dalam hidup ini, kita dapat belajar untuk mengendalikan amarah kita. Tidak ada cara yang lebih baik dalam mempengaruhi orang lain selain melalui sikap yang lemah lembut.

Orang yang menaklukkan kemarahannya telah menaklukkan musuh yang kuat.
Tuhan Yesus memberkati :)

Sumber: Renungan Gereja.

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

You Can Discern And Walk In God Perfect Will

Thy word is a lamp unto my feet, and a light unto my path (Psalm 119:105).

As believers in Christ, we're enjoined to grow unto maturity in the things of God (Ephesians 4:13).This admonition is not just for some class of Christians, such as ministers of the gospel, but for every child of God. A clear evidence of spiritual maturity is the ability to discern and walk in God's perfect will for your life.

God's Word is His will expressed. And as the Psalmist describes in our opening scripture, the Word is a lamp; it's a light which gives direction and guidance. So, you need to know God's Word, as that's the only way you can understand and walk in His perfect will for you. Often times, God's will is different from what natural signs tell you, and what your feelings or those around you may tell you. The things of God don't appeal to the senses, for they are spiritually discerned: "But the natural man receiveth not the things of the Spirit of God: for they are foolishness unto him: neither can he know them, because they are spiritually discerned" (1 Corinthians 2:14).

This is why it's so vital that you know the Word, and are acquainted with God's Spirit through fellowship. Galatians 5:16 says "This I say then, Walk in the Spirit, and ye shall not fulfil the lust of the flesh." Walking in the Spirit means walking in the light of God's Word, being able to discern and walk in His perfect will, notwithstanding what your senses tell you.

Praying fervently and consistently in tongues is equally very important in discerning and walking in God's perfect will, as it keeps your spirit attuned and sensitive to the Holy Spirit. As Pastor Chris says, prayer times are moments of heavenly glory and spiritual ecstasy as your spirit is refreshed and your sensitivity to the Spirit is enhanced. As you fellowship with the Lord through prayer it becomes easier for you to receive direction and guidance in your spirit.

Prayer :
Heavenly Father, I'm so grateful for the privilege of feeding on your Word this day. I thank you for ordering my steps and directing my paths by your Word and the Holy Spirit who is at work in me to know your will and walk therein, in Jesus' Name. Amen.

Further Study:
Romans 8:14For as many as are led by the Spirit of God, they are the sons of God.

Proverbs 3:5-6Pro 3:5 Trust in the LORD with all thine heart; and lean not unto thine own understanding.Pro 3:6 In all thy ways acknowledge him, and he shall direct thy paths.

By : Pastor Anita

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Jumat, 24 September 2010

Teddy Stoddard

As she stood in front of her 5th grade class on the very first day of school, she told the children an untruth. Like most teachers, she looked at her students and said that she loved them all the same. However, that was impossible, because there in the front row, slumped in his seat, was a little boy named Teddy Stoddard

Mrs. Thompson had watched Teddy the year before and noticed that he did not play well with the other children, that his clothes were messy and that he constantly needed a bath. In addition, Teddy could be unpleasant. It got to the point where Mrs. Thompson would actually take delight in marking his papers with a broad red pen, making bold X's and then putting a big 'F' at the top of his papers.

At the school where Mrs. Thompson taught, she was required to review each child's past records and she put Teddy's off until last. However, when she reviewed his file, she was in for a surprise.

Teddy's first grade teacher wrote, 'Teddy is a bright child with a ready laugh. He does his work neatly and has good manners… he is a joy to be around..'

His second grade teacher wrote, 'Teddy is an excellent student, well liked by his classmates, but he is troubled because his mother has a terminal illness and life at home must be a struggle.'

His third grade teacher wrote, 'His mother's death has been hard on him. He tries to do his best, but his father doesn't show much interest, and his home life will soon affect him if some steps aren't taken.'

Teddy's fourth grade teacher wrote, 'Teddy is withdrawn and doesn't show much interest in school. He doesn't have many friends and he sometimes sleeps in class.'

By now, Mrs. Thompson realized the problem and she was ashamed of herself. She felt even worse when her students brought her Christmas presents, wrapped in beautiful ribbons and bright paper, except for Teddy's. His present was clumsily wrapped in the heavy, brown paper that he got from a grocery bag. Mrs. Thompson took pains to open it in the middle of the other presents. Some of the children started to laugh when she found a rhinestone bracelet with some of the stones missing, and a bottle that was one-quarter full of perfume. But she stifled the children's laughter when she exclaimed how pretty the bracelet was, putting it on, and dabbing some of the perfume on her wrist. Teddy Stoddard stayed after school that day just long enough to say, 'Mrs. Thompson, today you smelled just like my Mom used to.'

After the children left, she cried for at least an hour. On that very day, she quit teaching reading, writing and arithmetic. Instead, she began to teach children. Mrs. Thompson paid particular attention to Teddy. As she worked with him, his mind seemed to come alive. The more she encouraged him, the faster he responded. By the end of the year, Teddy had become one of the smartest children in the class and, despite her lie that she would love all the children the same, Teddy became one of her 'teacher's pets..'

A year later, she found a note under her door, from Teddy, telling her that she was the best teacher he ever had in his whole life.

Six years went by before she got another note from Teddy. He then wrote that he had finished high school, third in his class, and she was still the best teacher he ever had in life.

Four years after that, she got another letter, saying that while things had been tough at times, he'd stayed in school, had stuck with it, and would soon graduate from college with the highest of honors. He assured Mrs. Thompson that she was still the best and favorite teacher he had ever had in his whole life.

Then four more years passed and yet another letter came.. This time he explained that after he got his bachelor's degree, he decided to go a little further. The letter explained that she was still the best and favorite teacher he ever had. But now his name was a little longer…. The letter was signed, Theodore F. Stoddard, MD.

The story does not end there.
You see, there was yet another letter that spring. Teddy said he had met this girl and was going to be married. He explained that his father had died a couple of years ago and he was wondering if Mrs. Thompson might agree to sit at the wedding in the place that was usually reserved for the mother of the groom. Of course, Mrs. Thompson did. And guess what? She wore that bracelet, the one with several rhinestones missing. Moreover, she made sure she was wearing the perfume that Teddy remembered his mother wearing on their last Christmas together.

They hugged each other, and Dr. Stoddard whispered in Mrs. Thompson's ear, 'Thank you Mrs. Thompson for believing in me. Thank you so much for making me feel important and showing me that I could make a difference.'

Mrs. Thompson, with tears in her eyes, whispered back. She said, 'Teddy, you have it all wrong. You were the one who taught me that I could make a difference. I didn't know how to teach until I met you.'

(For you that don't know, Teddy Stoddard is the Doctor at Iowa Methodist in Des Moines that has the Stoddard Cancer Wing.)

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Rabu, 22 September 2010

Reflect Him

"Let this same attitude and purpose and [humble] mind be in you that was in Christ Jesus: [Let Him be your example in humility:]"

(Philippians 2:5, AMP)

When you reflect something, you are exhibiting its likeness. You are displaying its characteristics. Like a mirror, the Bible tells us that we should reflect the character and likeness of Jesus. We should have His same attitude.

That may sound like a pretty tall order; after all, Jesus was the Son of God. But remember, when we accept Him as our Lord and Savior, we become sons and daughters of the Most High God, too. We become empowered by the same Spirit that raised Christ from the dead. That means we have the same spirit of humility—the same strength, the same love, and the same power on the inside. We are equipped to follow His example and do what He did. What did He do? The scripture says that Jesus walked the earth. He went around doing good and bringing healing to others; physically, spiritually and emotionally.

Notice that today's verse starts by saying, "Let..." See, we have to open the door for God to work in our attitudes and actions. We have to be the ones to invite Him in. When we open our hearts and minds to Him, we will reflect Him in our attitudes and actions. Just like Jesus, we'll bring good to others and reap an abundant harvest of blessing in every area in return.

A PRAYER FOR TODAY
Heavenly Father, I invite You to dwell in my thoughts, heart and attitude. I choose to follow Your example and bring good to others. Help me to be a pure reflection of Your love in everything I do. In Jesus' Name. Amen.

— Joel & Victoria Osteen

Sent from my BöldBerry® smartphone from XL GPRS/EDGE/3G networks.

Selasa, 21 September 2010

He's Working On Your Behalf

"We know that in all things God works for the good of those who love Him, who have been called according to His purpose"

(Romans 8:28, NIV)

Isn't it good to know that God is working behind the scenes in your life, today? No matter what you may be facing, no matter what trial you may be going through, God has a plan to turn things around in your favor. You are called according to His purpose; so right now, He is working out a plan for your good. Right now, He is orchestrating the right people to come across your path. He is orchestrating the right opportunities to open up to you. You may not see it in the natural, but look with your eyes of faith today. Show your love for the Father by your obedience to His Word. Come before Him with an open and humble heart trusting that He is guiding you. Keep standing. Keep believing. Keep hoping. Keep declaring His Word and meditate on His goodness, knowing that He rewards the people who seek after Him.

A PRAYER FOR TODAY

Heavenly Father, thank You for Your faithfulness in my life. Thank You for working all things together for my good. Give me Your strength and peace today and fill me with Your faith which overcomes the world. In Jesus' Name. Amen.

- Joel & Victoria Osteen


But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Kata - Kata Yang Patut Direnungkan

Waktu kita sedang berada di posisi jaya, kita merasa banyak teman di sekeliling kita, kita begitu PD (Percaya Diri) untuk melakukan apa saja. Tetapi waktu kita tidak berdaya, barulah kita sadar siapa saja sahabat sejati kita. Waktu kita down, kita baru sadar, selama ini siapa saja teman yang hanya memperalat dan menggunakan kita.

Waktu kita sakit, kita baru tahu bahwa sehat itu sangat penting, jauh melebihi harta. Manakala kita diijinkan jadi miskin, kita baru tahu jadi orang harus banyak memberi/bersedekah dan saling membantu.

Ketika kita menjadi tua, kita baru tahu kalau masih banyak yang belum dikerjakan. Dan, setelah di ambang ajal, kita baru tahu ternyata begitu banyak waktu yang terbuang sia-sia. Hidup tidak lama, sudah saatnya kita bersama-sama membuat
HIDUP LEBIH BERHARGA:

Saling menghargai.
Saling membantu dan memberi.
Saling mendukung.
Menjadi teman yang setia tanpa syarat.

Menjauhkan niat jahat untuk mencelakai teman/memaksa seseorang melakukan suatu hal yang menyimpang untuk kepentingan pribadi kita, believe in "KARMA" or other words "Cause and Effect (sebab dan akibat)."

Apa yang ditabur, itulah yang akan kita tuai..
Tuhan Yesus memberkati :)

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Tuhan Gendong Kemana - Mana

John Moorhouse, seorang pewarta Kabar Baik berkebangsaan Inggris pada abad ke 19, merasakan beban yang sangat berat dalam pelayanannya. Kemudian Tuhan mengingatkan John akan perhatian-Nya.

Ketika suatu hari ia tiba di rumah, anak perempuannya, Minnie, yang kedua kakinya lumpuh, sedang duduk di kursi roda. John akan membawakan sebuah bungkusan ke lantai atas untuk istrinya ketika anak itu menawarkan diri ikut membawakan. Kata Moorhouse, "Minnie sayang, bagaimana kamu bisa membawakan bungkusan ini? Berjalan saja kamu tidak bisa."

Dengan senyum mengembang di wajahnya, Minnie berkata, "Saya tahu, Ayah. Tetapi jika Ayah memberi saya bungkusan itu, saya akan memegangnya sementara Ayah menggendong saya."

Moorhouse melihat hal itu sebagai gambaran tentang hubungannya dengan Allah dan beban dalam pelayanannya yang sedang ia emban. Namun terpujilah Allah, John dimampukan untuk terus maju dengan keyakinan karena mengetahui bahwa Tuhan sedang menggendongnya.

Allah Mahakuasa yang menggendong bangsa Israel adalah Allah yang sama yang juga dapat menggendong kita. Sekalipun kita harus menyelesaikan tanggung jawab, kita tetap mempunyai jaminan akan bantuan dan penyertaan-Nya yang tidak akan pernah gagal. Kita tidak perlu tenggelam dalam ketakutan akan menanggung beban yang berat. Dia menyertai dan memberi kekuatan pada kita.

Mintalah kepada Tuhan Yesus sang Juruselamat untuk menggendong Anda. Dia akan membawakan beban Anda dan menggendong Anda.

"Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu." (Yesaya 46:4).

Tuhan Yesus memberkati :)

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Bersyukurlah Selalu

Alkisah, seorang ibu cantik berpakaian mewah suatu hari datang ke psikiater untuk konsultasi. Ibu cantik ini merasa seluruh hidupnya kosong dan tidak bermakna sama sekali. Psikiater itu lalu memanggil seorang perempuan tua, petugas kebersihan yang biasanya nge-pel lantai kantor.

"Saya meminta bu Iyem ke sini untuk menceritakan bagaimana ia menemukan kebahagiaan. Yang harus Ibu lakukan hanyalah mendengarkan saja."

Bu Iyem lalu meletakkan sapunya, duduk di kursi dan mulai bercerita.

"Suami saya meninggal karena sakit kanker. Tiga bulan kemudian putra tunggal saya meninggal ditabrak truk. Saya tidak punya siapa pun. Tak ada yang tertinggal. Saya tidak bisa tidur, tidak bisa makan, tidak bisa tersenyum kepada siapa pun. Saya bahkan berpikir untuk mengakhiri hidup saya. Lalu suatu malam, ketika pulang kerja, seekor kucing mengikuti saya ke rumah. Karena di luar dingin, saya membiarkan anak kucing itu masuk ke dalam rumah. Saya memberinya susu, yang langsung habis diminum.

Anak kucing itu mengeong dan mengusapkan badannya ke kaki saya. Untuk pertama kalinya dalam bulan itu, saya bisa tersenyum.

Saya lalu berpikir, jika membantu anak kucing bisa membuat saya tersenyum, mungkin melakukan sesuatu untuk orang lain bisa membuat saya bahagia. Jadi pada hari berikutnya, saya membuat kue dan membawanya ke tetangga yang sakit, yang terbaring di ranjang dan tidak bisa bangun.
Setiap hari saya mencoba melakukan sesuatu yang baik kepada seseorang. Melihat mereka bahagia, membuat saya juga ikut berbahagia.

Hari ini, rasanya tidak ada orang yang bisa makan lahap dan tidur pulas seperti saya. Saya menemukan kebahagiaan, kegembiraan dengan memberikan kegembiraan kepada orang lain," kata bu Iyem menyelesaikan ceritanya.

Sesudah mendengar cerita ini, perempuan kaya itu menangis. Ia punya segala sesuatu yang bisa dibeli dengan uang, tetapi dia kehilangan hal-hal yang tidak bisa dibeli dengan uang. Sudahkah kita selalu bersyukur atas apa yang kita miliki serta selalu mempunyai Kasih bagi sesama kita?

"Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa." (Yohanes 15:5).

"Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."" (Matius 5:16).

"Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita" (Efesus 5:20).

"Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan." (Filipi 4:11).

Tuhan Yesus memberkati :)

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Hidup Menjadi

Hidup menjadi SEGAR ketika kita
SALING MENGHIBUR..
Hidup menjadi MANTAP ketika kita
SALING MENGUATKAN..
Hidup menjadi BERARTI ketika kita
SALING MENGHARGAI..
Hidup menjadi BERBUAH ketika kita
SALING MENGEMBANGKAN..

"dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga." (Filipi 2:4).

Tuhan Yesus memberkati :)

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Sepuluh Hal

1. Tuhan tidak bertanya jenis kendaraan apa yang kau gunakan. Dia akan bertanya berapa banyak orang yang kau tumpangi, yang tidak mempunyai kendaraan.
2. Tuhan takkan bertanya seberapa luas halaman rumahmu. Dia bertanya berapa banyak orang yang kau terima di rumahmu.
3. Tuhan tidak bertanya tentang pakaian yang kau simpan di lemari. Dia bertanya berapa banyak orang yang telah kau berikan pakaian.

4. Tuhan tidak bertanya seberapa besar gajimu. Dia akan bertanya apakah engkau menjual hati nuranimu untuk memperolehnya.
5. Tuhan takkan bertanya apa pekerjaanmu. Dia akan bertanya, apakah engkau menjalankan pekerjaanmu dengan kemampuan terbaik yang kau miliki.
6. Tuhan takkan bertanya berapa banyak teman yang kau miliki. Dia akan bertanya berapa banyak orang yang mengalami bahwa engkau adalah teman (dengan menjadi saksi-Nya).

7. Tuhan takkan bertanya dengan tetangga seperti apa engkau tinggal. Tetapi Dia akan bertanya bagaimana engkau memperlakukan tetanggamu dengan baik (dan nama Tuhan dipermuliakan melalui hidupmu).
8. Tuhan takkan bertanya mengenai warna kulitmu. Dia akan bertanya mengenai muatan watakmu. Seberapa besar watak/karakter kita bertumbuh dan yang memuliakan nama-Nya.

9. Tuhan takkan bertanya mengapa sekian lama engkau mencari keselamatan. Dia akan dengan penuh kasih membawa engkau ke rumah surgawi, dan bukannya ke gerbang neraka.
10. Tuhan tak perlu bertanya kepada berapa banyak orang kau teruskan pesan ini. Dia telah mengetahui keputusanmu.

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Jika

Jika saat ini kakimu terlalu lelah untuk melangkah, tapi setidaknya kamu masih bisa bertahan.
Untuk berhenti sejenak mendapat kekuatan baru dan setelah itu kamu bisa melangkah lagi.

Jika saat ini air matamu tidak berhenti mengalir, setidaknya kamu bisa mengusap air mata dengan tanganmu. Dan berlutut di hadapan Tuhan untuk menerima penghiburan, dan setelah itu air matamu akan berganti menjadi sebuah senyuman.

Jika saat ini kamu melihat hampir tidak ada harapan lagi, tapi setidak-Nya kamu masih mempercayai Tuhan Yesus. Sehingga harapanmu tidak akan pernah hilang.

Jika saat ini kamu kehilangan banyak hal dalam hidupmu, tapi setidaknya kamu masih memiliki Yesus. Sehingga semua hal yang hilang itu bisa diganti oleh-Nya.

Jika saat ini kamu dalam penantian sebuah jawaban doa, kamu harus percaya bahwa rancangan-Nya yang terbaik. Sehingga saat kamu menerima jawabannya kamu tetap bisa bersyukur, jika jawaban itu tidak sesuai dengan keinginanmu.

Jika saat ini kamu begitu berlimpah berkat, setidaknya kamu menyadari bahwa ketika lahir, kamu bukan apa-apa dan tidak membawa apa-apa
Sehingga kamu tidaklah menjadi sombong.

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Senin, 20 September 2010

It's No Surprise For God

"But thanks be to God, Who in Christ always leads us in triumph…"

(2 Corinthians 2:14, AMP)

In life, we all have to deal with the unexpected. Just because we're believers, just because we're good people or doing the right thing doesn't make us exempt from trouble. The scripture says, "The rain falls on the just and the unjust." In times when something unexpected happens, or you find yourself facing a crisis, you don't have to go into "panic mode" or fall apart emotionally. Remember, that crisis is no surprise to God. It may be unexpected to you, but God knows the end from the beginning. He has solutions to problems that you haven't even had. He has equipped you for every battle, and He goes before you making your crooked places straight.

Today, focus on the fact that He is with you. Remember that He is walking with you and guiding you to a place of peace and victory. No matter what has happened, He will take what the enemy meant for evil and turn it around for your good! He always leads us in victory, so keep moving forward trusting in the good plan He has for you!

A PRAYER FOR TODAY
Heavenly Father, I come to You with an open and humble heart. I thank You for the victory that You have in store for me even when I can't see it. I choose to trust You and Your goodness knowing that You are faithful. In Jesus' Name. Amen.

- Joel & Victoria Osteen

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Patahkan Kakinya

Ada seorang hamba Tuhan di Australia yang selain melayani sebagai GembalaSidang, dia juga adalah seorang gembala domba dan dia memiliki banyak dombapeliharaan.

Dalam keseharian dia menggembalakan domba, memberi mereka makan, membawamereka ke padang rumput, dia menemukan seekor domba yang nakal dan memilikikarakter yang sangat berbeda dengan domba-domba yang lain.

Domba nakal ini selalu memisahkan diri dari teman-temannya. Ketika domba-domba yang lain makan rumput secara berkelompok, dia akan keluar dari kelompoknya dan pergi ke tempat yang dia suka, atau ketika gembalanya sedang menggiring domba-dombanya ke padang rumput, si domba nakal akan lari sendirian ke arah yang berlawanan, jauh dari kelompoknya. Reaksi si gembala adalah selalu mengejar domba nakal ini dan menempatkannya kembali ke kelompoknya. Dan hal ini selalu dia lakukan berulang kali, jadi, bila si domba nakal memisahkan diri, si gembala akanmengejar dan menggendongnya untuk mengembalikan dia ke kelompoknya.

Gembala ini sabar menghadapi hal ini karena dia juga seorang gembala yang Tuhan percayakan jemaat kepadanya (mungkin juga ada jemaat yang nakal kaya' begini..), tapi setelah berkali-kali hal ini terjadi, si gembala pusing juga ternyata... dan dia mulai menyampaikan hal ini kepada Tuhan dalam doanya.....

"Tuhan,...Engkau adalah seorang Gembala yang baik,..dalam Mazmur, Daud punmengilustrasikan Engkau sebagai Gembala yang membawa domba-domba-Mu kepadang rumput yang hijau. Daud, pada masa mudanyapun adalah seorang gembaladomba dan apa yang dia ungkapkan tentang Engkau, sebagai seorang Gembala, kupercaya bahwa Daud pun menemukan hal-hal ini ketika dia sedang menggembalakan dombanya. Tuhan,...Engkau Allah yang mengetahui segala sesuatu,...jadi kalo Engkau ada pada posisiku,.... apa yang akan Engkau lakukan dalam menghadapi domba yang nakal ini?"

"Patahkan kakinya..." Kata Tuhan. "Haa....Tuhan,...patahkan kakinya..?(sambil mikir, ko' Tuhan tega amat).Tanya balik ke Tuhan. Tapi, kembali jawaban Tuhan, "..patahkan kakinya.."Menyadari bahwa Allah mengetahui segala sesuatu, dia ngikut apa yang Tuhansuruh dia buat.

Maka, esok harinya, ketika sedang menggembalakan domba, si domba nakal melaku kan kebiasaannya dan si gembala mengangkatnya, sambil berkata dalam hati, "Tuhan,... aku nggak tega, tapi karena Engkau yang suruh aku untuk patahkan kaki nya, maka aku akan patahkan kakinya..."

Si domba nakal merintih kesakitan dan si gembala nggak tahan mendengarnya, hati nya sakit sekali mendengar rintihan itu, namun dia sangat mengasihi domba itu dan dia patuh dengan apa yang Tuhan suruh dia lakukan.

Setelah dia mematahkan kaki si domba nakal, kaki tersebut dia balut. Setiap hari dia menggendong domba nakal itu karena dia nggak bisa jalan. Si domba itupun dirawat olehnya, domba itu makan rumput di samping gembalanya karena bila dia makan rumput dengan teman-temannya - dia akan terinjak, bila sedang berjalan-jalan di padang rumput, si gembala akan menggendongnya.

Inilah yang terjadi,.. setiap kali domba nakal ini haus, dia akan menjilat keringat si gembala yang menggendongnya, kepalanya selalu bersandar pada dada si gembala dan menggosokkan kepalanya di bahu gembala bila sedang berjalan-jalan di padang rumput.Selama kakinya patah, domba nakal ini sangat bersikap manis dan hampir setiap saat, dia menjilat keringat gembalanya...dia tidak berdaya, sangat bergantung pada gembalanya.Akhirnya, kakinya pun sembuh. Si gembala membuka balut pada kakinya danmelepaskannya untuk bermain-main dengan teman-temannya yang lain.

Namun, hal inilah yang terjadi,...dia tidak berlari ke kelompoknya, tapi terus merapat kan dirinya di antara kaki gembalanya,...sehingga si gembala mengangkatnya (dan si domba nakal masih terus menerus menjilat keringat si gembala!) dan harus meletak kan dia di kelompoknya, tapi si domba nakal selalu berlari mengikuti dan merapatkan dirinya kembali ke gembalanya! Si gembala berulang kali melakukan hal ini, tapi, berulang kali pula si domba nakal kembali kepadanya...

Si gembala bingung dengan perilaku domba nakal ini, dan dalam kebingungannyaTuhan berkata kepadanya, "Itulah yang tidak dimengerti oleh umat-Ku,...ketika Aku membiarkan mereka berbeban berat atau terluka atau Aku ijinkan sesuatu menimpa mereka,...itu adalah untuk membawa mereka mendekat kepada-Ku. Aku melakukan itu untuk membuat mereka mengerti betapa berharganya mereka di hati-Ku,... betapa Aku ingin mereka hidup bergantung hanya pada-Ku, dekat dan intim dengan-Ku. Tapi, seringkali, mereka semakin menjauh ketika hal-hal itu terjadi...."

Gembala itu akhirnya mengerti, mengapa Tuhan menyuruh dia mematahkan kakidomba nakal itu, yaitu untuk menyatakan isi hati-Nya, betapa manusia berharga di hati-Nya dan mengajar dia tentang kerinduan Allah untuk hidup intim dengan umat-Nya, namun, banyak orang yang nggak menyadari hal itu dan Allah mau dia menyata kan itu kepada jemaat-Nya.

Terkadang kita nggak sadar bahwa hal-hal kecil yang kita hadapi setiap hari, adalah proses pembentukan karakter.

Mari kita sama-sama belajar.. "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenaikamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukanrancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu; apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati, Aku akan memberi kamumenemukan Aku, demikianlah firman Tuhan, dan Aku akan memulihkan keadaanmu." {Yeremia 29:11-14b}

Sumber : Hilton

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Mungkin Ya, Mungkin Tidak

Pada jaman dahulu, ada sebuah desa di mana tinggal seorang tua yang sangat bijaksana. Penduduk desa percaya bahwa orang tua itu selalu dapat menjawab pertanyaan mereka atau memecahkan persoalan mereka. Suatu hari, seorang petani di desa itu datang menemui orang tua yang bijak ini dan berkata dengan putus asa, "Pak Tua yang bijaksana, tolonglah saya. Saya sedang mendapat musibah. Kerbau saya mati dan saya tak punya binatang lain yang dapat membajak sawah! Bukankah ini musibah paling buruk yang menimpa saya?" Orang tua yang bijak tersebut menjawab, "Mungkin ya, mungkin tidak." Petani itu bergegas kembali ke desa dan menceritakan kepada tetangga-tetangganya bahwa orang tua yang bijak itu kini sudah menjadi gila. Tentu saja inilah musibah terburuk yang dialaminya. Mengapa orang tua itu tidak melihatnya?

Namun, keesokan harinya tiba-tiba muncul seekor kuda yang masih muda dan kuat di dekat tanah milik petani itu. Karena tak punya kerbau lagi untuk membajak sawahnya, petani itu berpikir untuk menangkap kuda itu sebagai ganti kerbaunya. Dan akhirnya ditangkapnyalah kuda itu. Betapa gembiranya si petani. Membajak sawah tak pernah semudah ini rasanya. Ia datang kembali ke orang tua yang bijak itu dan meminta maaf, "Pak Tua yang bijaksana, Anda memang benar. Kehilangan kerbau bukanlah musibah yang paling buruk yang menimpa diri saya. Inilah rahmat terselubung bagi saya! Saya tak akan pernah bisa memiliki kuda baru seandainya kerbau saya tidak hilang. Anda pasti setuju bahwa inilah hal terbaik yang pernah saya dapatkan." Orang tua itu menjawabnya sekali lagi, "Mungkin ya, mungkin tidak." Lagi-lagi begini, pikir si petani. Pastilah orang tua yang bijak itu sudah benar-benar gila sekarang...!

Tetapi sekali lagi si petani tidak mengetahui apa yang terjadi. Beberapa hari kemudian anak laki-laki si petani jatuh dari kuda yag sedang dinaikinya. Kakinya patah dan tak bisa lagi membantu ayahnya bertani. Tidak, pikir si petani. Sekarang kami akan mati kelaparan. Sekali lagi si petani datang menemui orang tua yang bijak itu. Kali ini ia berkata, "Bagaimana Anda bisa tahu bahwa mendapatkan kuda bukanlah sesuatu yang baik bagi saya? Lagi-lagi anda benar. Anak saya terluka dan tak bisa lagi membantu saya bertani. Kali ini saya benar-benar yakin bahwa inilah hal terburuk yang pernah menimpa saya. Sekarang pasti Anda setuju." Tetapi seperti yang terjadi sebelumnya, orang tua yang bijak itu dengan tenang menatap si petani dan dengan suaranya yang sejuk berkata sekali lagi, "Mungkin ya, mungkin tidak." Marah karena merasa orang tua yang bijak tersebut menjadi begitu bodoh, si petani langsung pulang ke desanya.

Keesokan harinya, datanglah tentara yang bertugas mengumpulkan semua pemuda yang bertubuh sehat untuk dijadikan prajurit dalam perang yang baru saja meletus. Anak laki-laki si petani adalah satu-satunya pemuda di desa itu yang tidak diikutsertakan. Ia tetap hidup, sementara pemuda lainnya kemungkinan besar akan mati dalam peperangan.

(dikutip dari buku "Don't Sweat the Small Stuff"- Richard Carlson, Ph.D. )

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Mimi : Sang Tikus

Ada seekor tikus kecil bernama Mimi. Suatu hari ketika pergi ke sekolah, teman-teman kelasnya berteriak mengganggu dan mengolok-oloknya dengan berkata: 'Hei tikus gembrot.' Tentu saja Mimi mencucurkan air mata kesedihan karena ia tak tahan menerima perlakuan tak bersahabat dari teman-temanya itu. Namun ia tak pernah membalas dendam. Ia cuman membalas olokan tersebut dengan senyuman khasnya.

Setelah lewat beberapa waktu, keajaiban terjadi. Teman-temannya berhenti mengoloknya. Dengan rasa agak malu Mimi bertanya mengapa mereka tidak lagi mengoloknya.Mereka menjawab: 'Kami menemukan bahwa engaku adalah orang yang ramah dan tetap bermurah hati walaupun diperolok oleh orang lain.

Padahal teman kelas kita yang lain sudah naik pitam dan marah-marah ketika kami mengolok mereka dengan olokan yang sama.'Teman-temannya itu dengan nada penyesalan serta dengan agak cemas bertanya: 'Bolehkah kita tetap menjadi teman yang baik?'Sambil melonjat gembira Mimi menjawab: 'Tentu saja!!!'

Sejak itu Mimi bersama teman-teman yang suka mengoloknya itu menjadi teman yang sangat akrab.

* Jangan pernah menilai orang lain dengan bertolak dari penampakan lahiriahnya.
* Bila anda dihina janganlah anda membalasnya dengan hinaan, karena besi bila bertemu besi akan mendatangkan api.


Sumber : Renungan Kristen

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Memiliki, Menikmati, Memberkati

Pengkhotbah 5:9 --- Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Ini pun sia-sia.

Seorang pengusaha kaya raya baru saja membeli sebidang tanah seluas ratusan hektar di tepi sebuah pantai. Ia pun pergi untuk meninjau lokasi tersebut. Ia berdiri sambil menatap keindahan laut dan membayangkan suatu ketika kawasan itu menjadi pusat perekonomian. Ia tersenyum tanda bahwa ia amat bangga atas apa yang akan segera dikerjakannya.

Setelah puas mengamati, ia kemudian berjalan menuju ke arah mobilnya. Tiba-tiba langkahnya itu dihentikan oleh suara seorang pria. "Selamat pagi kawan," ujar si pria yang sedang duduk bersantai sambil menikmati panasnya sinar mentari. Si pengusaha menoleh. "Selamat pagi. Hei... kenapa kamu di situ saja? Apakah kamu tak punya kerjaan?" kata si pengusaha. "Aku seorang nelayan," jawab orang itu.

Perbincangan pun berlanjut. "Kalau begitu pergilah ke laut dan tangkaplah banyak ikan," himbau si pengusaha. "Oh, aku sudah ke laut tadi pagi. Sekarang aku sedang menikmati hidupku sambil melepas lelah," jawab nelayan. "Sekarang kembali lagi ke laut," himbau si pengusaha, kali ini dengan nada agak tegas. "Tapi untuk apa?" tanya nelayan. "Tangkap lagi ikan sebanyak-banyaknya," jawab si pengusaha.

Sejenak nelayan diam, kemudian menyahut, "Trus...". "Ya, kemudian kamu jual ikan itu supaya uangmu bertambah banyak sehingga kamu menjadi kaya," kata pengusaha. "Kemudian apa yang harus kulakukan?" tanya nelayan lagi. " Kamu tinggal menikmati hidupmu," kata pengusaha. Dengan wajah polos dan sambil tersenyum, si nelayan berkata, "Lo, emangnya apa yang sedang kulakukan sekarang..." Si pengusaha terdiam dan berlalu sementara nelayan terus menikmati sinar matahari dan angin pantai yang berhembus sepoi-sepoi. Ia betul-betul menikmati hidupnya.

Cerita di atas tampaknya sedang menyindir kehidupan banyak orang yang diisi dengan kegiatan mengejar kekayaan semata. Dulu saya pernah berpikir bahwa memiliki banyak uang adalah tanda kesuksesan. Namun seiring perjalanan waktu saya menyadari bahwa hal tersebut adalah keliru. Bukankah dengan jelas kita bisa melihat begitu banyak orang kaya yang mati bunuh diri? Atau orang kaya yang hidupnya hanya diisi oleh stres, kekhawatiran dan ketakutan akan kematian?

Tampaknya nasihat dari Ibu Teresa patut kita renungkan. "Ketika seseorang berurusan dengan uang, orang itu akan kehilangan hubungan dengan Allah... Suatu hari muncullah keinginan untuk memiliki banyak uang dan segala sesuatu yang bisa dibeli dengan uang. Kebutuhan-kebutuhan semakin meningkat karena satu hal berkaitan dengan hal lainnya. Akibatnya adalah ketidakpuasan yang tidak terkendali," katanya.

Saya bukannya orang yang anti uang. Menurut saya, uang hanya sebuah sarana dalam menopang kehidupan dan dapat menjadikan kehidupan kita lebih bermanfaat baik bagi diri sendiri, keluarga maupun sesama.

Terkadang ada orang yang sinis dengan uang dan berkata bahwa uang tidak bisa membeli kebahagiaan. Menurut saya itu benar tapi apakah kemiskinan bisa membeli kebahagiaan? Anda mungkin pernah melihat bagaimana seorang suami tega menjual istrinya atau ayah menyuruh anak melacurkan diri akibat kemiskinan.

Orang-orang yang alergi terhadap uang barangkali belum pernah hidup miskin sehingga berani mengatakan uang tidak penting. Saya masih ingat pengalaman diusir dari tempat kost karena tidak mampu membayar tepat waktu dan dihina oleh orang-orang yang masih ada hubungan dekat dengan kami saat bisnis orang tua saya mengalami kebangkrutan. Benar kata orang bijak bahwa dalam masa senang teman-teman mengenal kita namun dalam masa sulit kita mengenal siapa teman-teman kita. Ketika hidup kita senang, banyak yang datang menghampiri. Persis seperti pepatah 'ada gula ada semut' namun begitu hidup kita susah, satu per satu akan menjauh. Begitulah manusia!

Saya sepenuhnya percaya Tuhan menginginkan kita hidup dalam segala kelimpahan, termasuk dalam segi finansial namun kekayaan kita hendaknya digunakan demi kemuliaan nama Tuhan. Caranya adalah dengan menjadikan kekayaan tersebut berkat bagi sesama. Semakin kaya kita, semakin besar pula kesempatan yang kita miliki untuk membantu mereka yang sangat membutuhkan.

Jika berbicara tentang hal ini, saya sering teringat akan kisah seorang pemuda yang memiliki cita-cita untuk menjadi misionaris di Afrika. Sayangnya, setelah menikah ia baru mengetahui kalau keadaan kesehatan istrinya tidak memungkinan mereka berdua untuk pergi ke Afrika. Pemuda ini menjadi begitu tertekan. Ia depresi!

Ia terus bergumul. Ia marah bercampur bingung. Bagaimana mungkin Tuhan memanggilnya untuk tugas mulia tersebut namun menutup pintu baginya untuk berkarya? Sampai suatu ketika Tuhan menyadarkan dia bahwa ia masih tetap bisa menjalankan komitmennya itu di manapun ia berkarya.

Pemuda ini kemudian membantu ayahnya memproduksi anggur untuk keperluan perjamuan kudus di gereja. Ketika ayahnya semakin tua, pemuda ini mengambil alih usaha tersebut dan bertekad memanfaatkannya demi kemuliaan nama-Nya. Siapa menduga usaha terus berkembang dan ia kemudian dikenal sebagai orang yang menyumbangkan dana dalam jumlah besar bagi kepentingan misi di dunia. Ia menggunakan kekayaaannya demi perluasan kerajaan Allah di dunia. Nama pemuda ini adalah Mr. Welch.

Jika saat ini hidup Anda diberkati, bersyukurlah kepada Tuhan. Nikmatilah apa yang Anda miliki dan jangan lupa untuk memberkati kehidupan orang lain sehingga nama Tuhan semakin dimuliakan.

Dia akhir perjumpaan ini, saya ingin mengajak kita semua merenungkan sebuah nasihat kecil dari Ibu Teresa mengenai uang dan kekayaan: "Siapa saja yang hidupnya tergantung pada uang atau selalu cemas atasnya, dia sesungguhnya orang miskin. Bila orang itu menggunakan uang untuk melayani orang lain, orang itu menjadi kaya, benar-benar sangat kaya."

Buku Melangkah Maju di Masa Sulit (Stand Strong)
Paulus Winarto, Penerbit Andi 2005.

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Tuhan Turun Tangan

Di saat aku berkata "Aku lelah Tuhan.. aku sangat lelah untuk meneruskan perjalananku.. semua yang aku lakukan tidak pernah cukup, aku lelah dengan semua, aku tak sanggup.. tak mampu. Mengapa hal ini tidak pernah lalu dariku, mengapa perjuanganku sangat berat. Tapi aku mau menang Tuhan, aku mau tetap berjuang bersama-MU, aku mau sampai garis akhir. Sampai Kau bilang sudah selesai, semua sudah selesai."

Lalu Kau berkata: "Anak-Ku, sebenarnya beban yang kau pikul tak seberapa. Aku lebih lelah darimu, Aku harus melihat dan mendengar bahkan memperhatikan kamu. Semua keinginanmu dan kebutuhanmu, belum lagi temanmu, saudaramu. Bahkan kalau Kutuliskan di sini takkan cukup.

Tapi kau tahu anak-Ku, Aku melakukannya demi cinta-Ku padamu, tanpa paksaan. Aku melakukannya dengan sukacita, dengan penuh rasa syukur, karena Aku mencintaimu, sangat mencintaimu dengan segenap hidup-Ku. Aku bahkan mau dan rela mati untukmu. Itu tak mudah anak-KU, bahkan Aku sempat berkata pada Bapa-KU, 'Biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku.' Tapi Aku tahu kalau Aku tak mati untukmu, perjalanan-Ku belum selesai. Aku tahu itu tujuan hidup-Ku, supaya setiap kamu yang percaya pada-Ku selamat dan dapat hidup kekal.

Tenang anak-Ku, Aku tahu takkan mudah untukmu menjalani ini semua. Seringkali Kulihat kau terjatuh, kau menangis, kau berteriak pada-Ku. Aku mendengar setiap teriakanmu. Aku melihat setiap tetes air matamu. Aku menghargai perjuanganmu untuk selalu bangkit dari tiap kejatuhanmu. Aku menyayangimu anak-Ku. Kau sangat berharga buat-Ku.

Jangan biarkan dirimu menjadi lemah dan tak perduli, cobalah lebih keras lagi, berusahalah membuat-Ku tersenyum. Berjuanglah untuk mendapatkan mahkota kemuliaan yang telah Kusediakan. Aku sudah menyediakan tempat bagimu bersama-Ku. Aku selalu ada bersamamu, dalam tiap langkahmu, dalam tiap hembusan nafasmu, dalam tiap tetes air matamu, dalam tiap usahamu untuk bangkit. Lakukanlah dengan cinta anak-Ku, lakukanlah dengan penuh rasa syukur. Jangan takut, Aku ada dekatmu, selalu di dalam hatimu. Karena AKU MENCINTAIMU... Aku mencintaimu dengan segenap hati-Ku."

Lalu Ia tersenyum dan akupun tersenyum. "Thanks GOD. You are awesome. I love You too."

Sumber : Renungan Kristen

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Pemecah Batu

Ada seorang pemecah batu yang melihat seorang kaya. Iri dengan kekayaan orang itu, tiba-tiba ia berubah menjadi orang kaya. Ketika ia sedang bepergian dengan keretanya, ia harus memberi jalan kepada seorang pejabat. Iri dengan status pejabat itu, tiba-tiba ia berubah menjadi seorang pejabat.

Ketika ia meneruskan perjalanannya, ia merasakan panas terik matahari. Iri dengan kehebatan matahari, tiba-tiba ia berubah menjadi matahari. Ketika ia sedang bersinar terang, sebuah awan hitam menyelimutinya. Iri dengan selubung awan, tiba-tiba ia berubah menjadi awan. Ketika ia sedang berarak di langit, angin menyapunya. Iri dengan kekuatan angin, tiba-tiba ia berubah menjadi angin.

Ketika ia sedang berhembus, ia tak kuasa menembus gunung. Iri dengan kegagahan gunung, tiba-tiba ia berubah menjadi gunung. Ketika ia sedang bertengger, ia melihat ada orang yang memecahnya. Iri dengan orang itu, tiba-tiba ia terbangun sebagai pemecah batu. Ternyata itu semua hanya mimpi si pemecah batu.

Karena kita semua saling terkait dan saling tergantung, tidak ada yang betul-betul lebih tinggi atau lebih rendah. Kehidupan ini akan selalu baik-baik saja ... sampai Anda mulai membanding-bandingkan.
"Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur." (Kol 2:7)


Sumber : Renungan Kristen

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Ketika Harapan Tidak Sesuai Kenyataan

Sangat mudah bagi kita untuk berkata bahwa Tuhan Yesus itu baik, setia dan pertolongan-Nya selalu tepat waktu di dalam hidup kita di saat Dia menjawab setiap doa dan permohonan kita. Saat Dia memberi berkat-berkat-Nya dalam hidup kita. Saat Dia mencukupi semua kebutuhan kita.

Tetapi ketika Tuhan Yesus tidak menjawab doa permohonan kita, tidak memberi berkat-berkat-Nya pada kita, dan pertolongan-Nya tidak datang bahkan di saat terakhir pun, masihkah kita berani berkata bahwa Tuhan Yesus itu tetap baik, setia dan pertolongan-Nya selalu tepat waktu di dalam hidup kita? Masihkah kita tetap mengikuti-Nya dengan setia dan tetap mengasihi-Nya? Rencana-Nya bukanlah rencana kita. Dan Dia selalu berikan yang terbaik.

Yohanes Pembaptis adalah subjek penggenapan terakhir di dalam Perjanjian Lama (Maleakhi 4:6 bandingkan dengan kisah malaikat bertemu dengan imam Zakharia, ayah Yohanes Pembaptis di Lukas 1:5-18, 57-67). Saat itu nabi Maleakhi adalah nabi terakhir di dalam Perjanjian Lama yang menubuatkan bahwa TUHAN akan mengutus nabi Elia kembali kepada bangsa Israel (seseorang yang memiliki karakter dan pelayanan seperti nabi Elia) untuk memberikan pemulihan bagi bangsa Israel (dilambangkan melalui pemulihan hubungan bapa dan anak yang kita baca di ayat 6).

Bangsa Israel sendiri sangat menginginkan pemulihan. Sejak jaman pembuangan dan kembali ke negeri pada jaman Ezra dan Nehemia, mereka kehilangan figur dan percaya diri sebagai bangsa yang dipilih Tuhan. Raja-raja mereka (Israel dan Yehuda) dibawa dan ditundukkan musuh-musuh mereka , sebagai akibat dari ketidak-taatan mereka menyembah dan mendengarkan suara Allah.

Sejak pulangnya mereka dari pembuangan yang dipimpin oleh Ezra dan Nehemia sampai pada masa-masa kelahiran Tuhan Yesus, tidak ada Firman Allah yang disampaikan kepada mereka melalui perantaraan nabi-nabi. Terakhir Firman Tuhan hanya datang melalui nabi Maleakhi yang menubuatkan "pelayanan Elia" dan malaikat Tuhan yang datang kepada imam Zakharia yang menggenapi nubuatan nabi Maleakhi tersebut.

Saya percaya, Yohanes Pembaptis tumbuh di bawah dan di dalam ajaran imam Zakharia (yang adalah ayahnya sendiri, Lukas 1:76-80), bahwa Yohanes Pembaptis adalah seseorang yang telah dipilih untuk berjalan dalam kuasa nabi Elia yang mengadakan pemulihan hubungan Allah dengan umat-Nya (hal ini dapat dilihat di dalam pelayanannya--Lukas 3:3-6--pertobatan umat Israel dengan cara bertobat dan dibabtis) dan juga telah diajarkan dan dipersiapkan oleh imam Zakharia bahwa Yohanes Pembaptis adalah seseorang yang akan menyiapkan jalan bagi Tuhan (bandingkan Lukas 3:4-6 dengan Maleakhi 4:6).

Yohanes Pembaptis tahu bahwa panggilannya adalah mempersiapkan jalan bagi Tuhan. Selain itu, dia juga tahu (dan merindukan) akan datangnya seorang pembebas bagi bangsa Israel, seperti yang dinubuatkan oleh para nabi-nabi. Dia tahu bahwa dirinya adalah subjek penggenapan nubuatan terakhir, baru setelah itu datanglah Tuhan dan sang Pembebas dan Penyelamat bagi bangsa Israel dari tangan musuh-musuhnya.

Lalu Tuhan Yesus datang dan mulai melayani. Dia menyembuhkan setiap penyakit, mengusir setan-setan, mengadakan banyak mujizat. Banyak orang menganggapnya nabi, tetapi tidak sedikit yang mencemooh-Nya sebagai anak tukang kayu (Matius 13:54-58). Yohanes Pembaptis dan murid-muridnya juga mengamati. Apakah Tuhan Yesus adalah orang yang selama ini bangsa mereka nantikan? Atau mereka harus menantikan orang lain lagi.

Matius 11:2-6 mengatakan kepada kita apa jawaban Tuhan Yesus kepada murid-murid Yohanes Pembaptis sekaligus jawaban bagi bangsa Israel yang menantikan pembebas bagi bangsa mereka. Bangsa Israel mengharapkan pembebas secara fisik, raja yang akan melepaskan bangsa Israel dari tangan para penjajahnya. Tapi Tuhan Yesus datang sebagai Pembebas yang jauh lebih penting bagi jiwa mereka, menyelamatkan dari kebinasaan kekal, yaitu api neraka.

Saya tidak bisa membayangkan betapa kecewa dan hancurnya hati Yohanes Pembaptis dan murid-muridnya (dan juga bangsa Israel yang mendengarnya) ketika mereka tidak mendapatkan harapan yang sesuai dengan kenyataan yang mereka inginkan. Mereka memandang dan menilai segala sesuatu berdasarkan apa yang mereka inginkan secara jasmani. Tetapi Yesus berkata bahwa berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Dia (Matius 11:6).

Adakah hari-hari ini semua harapan yang kita damba-dambakan tidak menjadi kenyataan? Tidak selalu apa yang menjadi harapan dan keinginan kita semua dikabulkan oleh Tuhan. Kenapa? Karena Dia tahu apa yang terbaik bagi hidup kita. Dia pemegang masa depan kita. Dia tahu kalau Dia menuruti apa yang menjadi keinginan kita, itu dapat membuat kita jauh dari persekutuan yang intim dengan-Nya. Lebih baik Dia mengambil resiko untuk dicela kita (karena keinginan kita tidak dituruti Dia) daripada Dia melihat kita binasa karena kita tidak tahu apa yang kita inginkan.

Hari ini peganglah Firman Tuhan ini baik-baik. Ketika apa yang kita harapkan tidak sesuai dengan kenyataan, Tuhan Yesus tetap baik. Dia tahu apa yang terbaik bagi hidup kita. Rencana-Nya sepanjang hidup kita, rencana kita hanyalah memiliki masa waktu tertentu. Rencana-Nya untuk kehidupan kita seterusnya, rencana kita hanyalah tergantung perasaan kita beberapa saat saja.

Sama seperti lagu.. Tuhan inilah hidupku, Kuserahkan pada-Mu. Segala cita-citaku, masa depanku, kuserahkan pada-Mu.. Serahkan hidup dan masa depan kita di tangan Tuhan. Dia tahu apa yang terbaik bagi kita. Lakukan tugas kita dengan tekun dan setia, biar Tuhan yang melakukan tugas-Nya dengan setia. Amin. Tuhan Yesus memberkati.

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Semua RencanaNya Sempurna

"Siapa memperoleh akal budi, mengasihi dirinya; siapa berpegang pada pengertian, mendapat kebahagiaan." (Amsal 19:8).

Anak-anak dari sebuah keluarga yang sangat kaya diserahkan pada perawatan pengasuh yang sangat memenuhi syarat. Ketika tren-tren pasar yang berlawanan mempengaruhi keuangan keluarga tersebut, mereka pindah ke rumah yang lebih kecil,
namun mereka mempertahankan pengasuh anak tersebut. Akhirnya, bagaimanapun juga, situasi keuangan keluarga itu menjadi sangat payah, sehingga mereka harus membiarkan pengasuh tersayang itu pergi.

Suatu malam tatkala si ayah pulang setelah sehari penuh merasa sangat gelisah dan cemas tentang bisnisnya, putri kecilnya merangkak naik ke lututnya dan merangkulkan lengan-lengannya ke sekeliling lehernya.

"Aku mencintaimu, papa" katanya,
berusaha meredakan keletihan yang secara naluri dilihatnya pada wajah ayahnya.

"Papa juga mencintaimu, sayang" jawab sang ayah.

"Papa, maukah papa berjanji sesuatu kepadaku?"

"Apa itu?" Tanya ayahnya.

"Papa, berjanjilah kepadaku papa tak akan menjadi kaya lagi. Papa tak pernah datang menemuiku ketika papa kaya, tapi sekarang aku bisa bertemu papa tiap malam, memeluk papa, mencium papa dan naik ke lutut papa. Sungguh jangan menjadi kaya lagi, ya pa.."

Terkadang Tuhan memberikan begitu banyak berkat, keberhasilan, kesuksesan bahkan sepertinya apapun yang kita buat berhasil. Namun disaat kita mulai melupakan Tuhan, kita menjadi sombong dan berpikir bahwa semua ini karena kemampuan kita,
maka Tuhan terkadang mengijinkan kita mengalami pelajaran kejatuhan.

Bukan karena Dia tidak sayang dan tidak sanggup memberkati kita, melainkan Dia ingin agar kita berbalik dari segala jalan yang sia-sia dan mulai lagi mengutamakan-Nya.

"JIKA ADA SAAT-SAAT DI MANA TUHAN MENGIZINKAN PENCOBAAN DATANG,
MAKA DI SAAT ITU IA INGIN KITA BELAJAR UNTUK TAAT DAN PERCAYA SEPENUHNYA BAHWA DIA SANGGUP MEMELIHARA KITA DENGAN SEMPURNA

Kekayaan dan kesuksesan menjadi tidak berarti di saat kita meninggalkan persekutuan dengan Dia. Jangan pernah meninggalkan persekutuan yang intim dengan-Nya melalui Firman dan doa. Amin :)
Tuhan Yesus memberkati.

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)